Melihat dari Dekat Kehidupan Pengungsi Erupsi Gunung Semeru di Pos Pengungsian

Melihat dari Dekat Kehidupan Pengungsi Erupsi Gunung Semeru di Pos Pengungsian

Melihat dari Dekat Kehidupan Pengungsi Erupsi Gunung Semeru di Pos Pengungsian

INDONESIAONLINE – Lebih dari 10.000 jiwa warga korban erupsi Gunung Semeru masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di 151 titik hingga saat ini. Salah satunya berada di posko pengungsian lapangan dekat Kantor Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,  

Menurut pengakuan warga pengungsi, sebelumnya di lokasi ini ada 400 jiwa, namun belakangan jumlah mereka menyusut hingga tinggal 91 jiwa. “Banyak yang pindah ke rumah saudaranya, ada yang sewa rumah dan ada pula yang kembali ke rumah mereka yang dirasa aman,” ujar salah satu pengungsi.

Para pengungsi di Desa Penanggal ini hidup di bawah tenda sumbangan dari kementerian sosial. Dalam satu tenda ada sekitar 9 hingga 16 Kepala Keluarga (KK). Mereka tidur di matras spons tebal, masing masing KK dibatasi dengan sekat.

Semula JatimTimes mendapat pengakuan dari pengungsi bahwa di posko Penanggal ini mereka kesulitan untuk mendapatkan sabun cuci. “Sabun cuci yang harga seribu harus dipakai untuk tiga hari, sementara cucian kami banyak, beda dengan pengungsi yang berada di rumah-rumah warga, semuanya terpenuhi hingga berlebih,” ujarnya.

Atas pengakuan ini, JatimTiMES mencoba melakukan penelusuran di lokasi pengungsian. Ternyata di lokasi pengungsian Penanggal tersebut semua fasilitas sudah terpenuhi, mulai makan, toilet maupun untuk cuci pakaian.

Untuk cuci pakaian sudah ada tenda unit laundry gratis untuk pengungsi dan relawan. Di tempat laundry ini sudah disediakan 6 mesin cuci besar dengan 3 tandon air masing-masing berisi 1.500 liter air bersih.

“Semuanya gratis, sabun kami ambilkan dari bagian logistik. Untuk pengungsi dan relawan yang menggunakan fasilitas ini kami catat untuk laporan,” ujar Siti Aisyah salah satu petugas laundry.

“Sekarang sudah tidak banyak yang mencucikan pakaiannya, setiap hari kami melayani sekitar 30 orang atau rata-rata 150 Kg pakaian,” imbuhnya.

Ternyata warga pengungsi banyak yang memilih mencuci pakainnya sendiri di sungai dengan alasan ingin cari kegiatan. Maklum ditempat ini semuanya terpenuhi.

Untuk makan telah dipenuhi oleh bagian dapur umum bahkan untuk kebersihan sudah ada petugasnya sendiri. Selain itu disisi lain tampak berjajar toilet permanen dan 10 buah toilet portable.

Selain fasilitas tersebut juga ada arena olahraga berupa lapangan bulu tangkis, sepak takraw dan lainnya. Arena olahraga ini berdampingan dengan taman bermain anak berupa tenda gembira dan tenda trampoline.



Teguh Eko Januari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *