INDONESIAONLINE – Sahabat Rasulullah SAW, Irbadh bin Sariyah As Sulaimi menjadi salah satu sahabat yang mendapatkan berkah dan karomah dari Allah SWT. Sebab, ia pernah mendapatkan kesempatan istimewa bertemu dan berbincang dengan malaikat.

Untuk diketahui, bahwa Irbadh bin Sariyah As Sulaimi yang akrab disapa Abu Najih, lahir dari sebuah keluarga bermarga Sulaim, yang masyarakatnya dikenal sebagai pandai besi.

Ia juga merupakan salah satu kalangan Sufi. Rasulullah SAW begitu peduli terhadap mereka. Kalangan sufi tersebut, ditinggal dikawasan Masjid Nabawi.

Dari buku 40 Sahabat Nabi yang Memiliki Karamah oleh Abdul Wadud Kasyful Humam,
bahwa Irbadh masuk Islam setelah setelah peristiwa fathu Makkah. Irbadh sendiri masuk Islam bersama Utbah bin Abd As-Sulaimi dan lima orang Bani Sulaim lainnya.

Tak lama, Irbadh kemudian bergabung dengan anggota ahl as-suffah lain yang tinggal di masjid Nabi Muhammad SAW. Dari sini, banyak  kemuliaan yang ia dapat dalam kehidupannya. Dari kalangan Irbadh inilah, konon katanya lahirnya aliran sufi.

Meski begitu, dalam Al-Qur’an tidak secara jelas menyebutkan namanya. Namun, Surat At Taubah ayat 92 menyinggung terkait Irbadh dan enam sahabat.

“Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: “Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu”. lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan” (QS At Taubah 92).

Baca Juga  Berikut Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun 

Sahabat tersebut seperti Salim bin Umair dari bani Amr bin Auf, Utbah bin Zaid dari bani Haritsah, Abu Laila Abdurrahman bin Ka’ab dari bani Mazin bin An-Najjar, Amr bin Amr bin Jiham bin Al-Jamuh dari bani Salamah, Harami bin Amr dari bani Waqif, Abdullah bin Ma’qil dari bani Mazinah, dan Irbadh bin Sariyah dari bani Fazarah.

Dalam tafsir Ad Durr Al Mansur, Jalaluddin As-Suyuthi menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan tujuh sahabat yang mendatangi Nabi Muhammad SAW, saat beliau menginstruksikan perang.

Datanglah mereka ke Rasulullah SAW agar dapat ikut berperang. Namun, Rasulullah SAW tak memperken mereka ikut perang. “Demi Allah, aku tidak mempunyai kendaraan untuk membawa kalian.” kata Rasulullah SAW.

Menangislah mereka mendengar jawaban Rasulullah yang tidak memperkenankan ikut berperang. Hal ini karena beberapa keterbatasan, seperti kendaraan dan lainnya.  Sementara itu, dari tujuh sahabat itu, Irbadh merupakan sahabat yang paling tua.

Baca Juga  Doa dan Amalan agar Kelak Dibangunkan Rumah di Surga

Konon, ia juga pernah berharap agar segera meninggal. Bahkan ja juga sempat berdoa agar Allah SWT segera mencabut nyawanya.
Bahkan, setiap selesai salat, ia istiqamah berdoa, “Ya Allah, usiaku sudah sangat tua dan tulangku juga sudah mulai keropos, cabutlah nyawaku!”

Dan satu ketika, saat Irbadh berada di sebuah masjid untuk salat dan berdoa tiba-tiba muncullah seorang pemuda berwajah tampan. Saat itu, sosoknya mengenakan kopiah warnah hijau. Sosok itu lantas  berkata, “Doa apa yang sedang Anda baca?”

Irbadh kemudian balik bertanya, “Wahai anak saudaraku, lalu bagaimana aku seharusnya berdoa?”

Pemuda itu menjawab, “Berdoalah, ya Allah perbaiki amalku dan sampaikanlah ajalku.”
Disini Irbadh merasa penasaran siapa pemuda ini. “Semoga Allah memberi rahmat kepadamu, siapa engkau?” kata Irbadh keheranan.

Lantas pemuda tersebut menjawab, “Aku adalah malaikat Rabail yang bertugas menghilangkan kesedihan dari hati orang-orang mukmin.”

Mendengar suara itu, kemudian menoleh. Namun alangkah terkejutnya ia. Ia tak melihat siapapun. Setelah kejadian itu tak lama Irbadh meninggal dunia di kota kelahirannya, Suriah pada tahun 75 H/695 M. (ang/yak)