Beranda

Merapi Erupsi Lagi, Awan Panas Guguran hingga Sejauh 1.500 Meter 

Merapi Erupsi Lagi,  Awan Panas Guguran hingga Sejauh 1.500 Meter 
Luncuran awan panas guguran Merapi pada Selasa (18/6) malam. (Foto: @bpptkg)

INDONESIAONLINE – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang intens pada Selasa (18/6) pukul 20.55 WIB. Berdasarkan CCTV Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran awan panas guguran (APG) Merapi hingga sejauh 1.500 meter.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram resmi BPPTKG, luncuran APG gunung berapi di perbatasan Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah itu mengarah ke Kali Bebeng/Krasak dengan angin bertiup ke arah barat daya. BPPTKG juga melaporkan kejadian tersebut memiliki amplitudo maksimum 37 mm dengan durasi 149,52 detik.

“Mengimbau masyarakat untuk menjauhi daerah-daerah yang direkomendasikan sebagai zona bahaya. Aktivitas vulkanik Merapi saat ini masih tinggi dengan erupsi efusif yang sedang berlangsung, sehingga status aktivitasnya ditetapkan dalam tingkat SIAGA,” tulis @bpptkg, dikutip Rabu (19/6) pagi.

Berdasarkan periode pengamatan sejak pukul 12.00 – 18.00 WIB, teramati kejadian Guguran Lava sebanyak 2 kali dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer dan mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng.

Sedangkan dari Pos Babadan terdengar 1 kali Suara Guguran dengan intensitas sedang.

BPPTKG Yogyakarta juga mencatat terjadinya kegempaan guguran 9 kali, hybrid/fase banyak 6 kali dan vulkanik dangkal 1 kali.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso melalui rilis resminya dijelaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Merapi masih pada Level III atau Siaga.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, potensi bahaya saat ini meliputi:

– Guguran lava dan awan panas: Sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng hingga maksimal 7 km. Sektor tenggara meliputi Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 km dan Sungai Gendol hingga 5 km.

– Lontaran Material Vulkanik: Potensi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi, BPPTKG memberikan beberapa rekomendasi penting:

1. Pemerintah Daerah

– Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten diharapkan melakukan upaya mitigasi, termasuk peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.

2. Masyarakat

– Tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

– Mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan.

– Mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Untuk informasi resmi mengenai aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses berbagai sumber berikut:

– Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.

– Website: [bpptkg.esdm.go.id](https://bpptkg.esdm.go.id) dan [magma.esdm.go.id](https://magma.esdm.go.id).

– Aplikasi Android: Magma Indonesia.

– Media Sosial BPPTKG.

– Frekuensi radio VHF di 172.000 MHz.

– Kantor BPPTKG di Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan segera meninjau kembali tingkat aktivitasnya jika terjadi perubahan yang signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi semua rekomendasi demi keselamatan bersama. (bin/hel)

Exit mobile version