INDONESIAONLINE – Makin banyak muncul wacana menduetkan tokoh dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) pada 2024 nanti.

Kini giliran duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang digaungkan. Ganjar saat ini masih menjabat gubernur Jawa Tengah dan namanya sering bertengger di posisi puncak dalam banyak survei. Sedangkan Mahfud MD saat ini menjabat menko polhukam.

Munculnya wacana duet Ganjar dan Mahfud berasal dari budayawan sekaligus pengamat politik Eros Djarot. Eros bahkan menyebut  jika ingin menang pada Pemilu 2024, PDIP perlu memajukan duet tersebut.

Eros mengatakan jika PDIP mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, maka punya potensi besar untuk mengalahkan koalisi kebangsaan. Apalagi jika menggandengkan Ganjar dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi, Mahfud MD. Menurut Eros, duet Ganjar-Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan.

Ganjar menjadi sosok pemimpin yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya. Sementara Mahfud bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih.

Baca Juga  23 Kepala Daerah dan 21 Wakil Kepala Daerah Mengundurkan Diri jelang Pemilu 2024

“Saat ini Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan koalisi kebangsaan maupun koalisi sebesar apa pun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear,” tandas Eros dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4).

Jika track record Ganjar bisa dilihat dari kepuasan masyarakat lewat lembaga-lembaga survei, Eros menyebut Mahfud memiliki riwayat sangat tegas dalam pemberantasan korupsi.

Eros kemudian mengisahkan keberanian Mahfud membuka skandal di Kementerian Keuangan. Bahkan dia juga menyebut ketegasan Mahfud saat berhadapan dengan anggota legislatif.

“Karakter seperti itulah yang cocok mendampingi Ganjar. Jika Ganjar mampu mewujudkan clean government, maka kekuatan itu perlu ditambah dengan keberanian pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Meski selama ini elektabilitas Mahfud masih rendah, Eros tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Menurut dia, konsistensi yang ditunjukkan Mahfud itu akan dengan sendirinya mendongkrak elektabilitasnya, apalagi setelah dideklarasikan.

“Ditambah keduanya tidak memiliki beban sejarah apa pun. Sosok seperti itulah yang tepat untuk menata Indonesia ke depan,” ungkap Eros.

Baca Juga  Enggan Nilai Anies, Prabowo Akui Berharap Ganjar Jadi Wakilnya

Sementara jika melihat koalisi kebangsaan, kata Eros, sebagian besar diisi oleh orang-orang yang punya beban sejarah karena punya singgungan dengan Orde Baru. Menurut dia, spirit reformasi mesti tetap dipegang agar Indonesia tidak berjalan mundur.

“Kita semua tahu bagaimana monopoli yang dilakukan Orde Baru. Itu sangat merugikan Indonesia. Sangat merugikan. Maka jangan sampai Indonesia dikembalikan ke tangan mereka,” imbuh Eros.

Selain terbebas dari dosa politik masa lalu, Eros mengatakan Ganjar dan Mahfud membawa optimisme di masa mendatang. Ada dua alasan. Pertama lewat clean government dan yang kedua pemberantasan korupsi.

“Jika PDI Perjuangan mau kembali tampil sebagai pemenang pilpres, maka pasangan Ganjar-Mahfud yang harus diusung,” ucanya.

Menurut Eros, koalisi kebangsaan berpeluang besar mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Sementara untuk posisi cawapres, akan jadi tarik ulur antara anggota koalisi, seperti yang terjadi pada Anies Baswedan lewat koalisi perubahan. (red/hel)