INDONESIAONLINE – Korban lain yang sebelumnya dinyatakan kritis dan dirawat di ruang Zona Merah RSUP Dr Iskak Tulungagung, akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Korban kecelakaan bus vs kereta api di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, meninggal dunia setelah dirujuk ke RSSA Malang.

“Korban MD bertambah, korban yang luka berat tadi pagi meninggal dunia,” kata Arifin, tetangga korban.

Korban yang dimaksud adalah Guntur (25) warga Batangsaren, Kecamatan Kauman.

Korban adalah suami Evi Mufidatul Afifah (32) yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia di TKP.

Kabar duka ini juga dibenarkan oleh aparat Desa Batangsaren, Kepala Dusun Muhamad Tohari.

Saat ini pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah yang menurutnya masih dalam perjalanan dari Malang menuju Tulungagung.

“Jenazah masih dalam perjalanan dari Malang menuju rumah duka,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Batangsaren Rifangi juga membenarkan bahwa korban bernama Guntur merupakan warga yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

“Kemarin istri kami takziyah, hari ini suaminya masih belum pulang,” jelasnya.

Kepala desa menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan ketika dikonfirmasi ingin membayar takziyah ke rumah warga.

Jika sebelumnya diberitakan 5 orang meninggal dunia, kini menjadi 6 orang dalam kecelakaan tersebut.

Sebelumnya diberitakan KA Doho tujuan Blitar-Kertosono ditabrak bus Harapan Jaya AG 7679 AS di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, pada Minggu (27/02/2022) pukul 05.16 WIB.

Bus yang terdiri dari rombongan karyawan toko plastik itu berencana berangkat ke Malang untuk rekreasi.

Ada tiga bus yang berangkat, tetapi satu bus di tengah bernasib malang karena melintasi rel tanpa palang.