INDONESIAONLINE – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi menggelar Survei Daerah Pemilihan (Dapil) bersama DPD Partai Golkar Bondowoso dan Situbondo yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sabtu (26 /2/2022).

Menurut Ruliyono, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi, agenda dapil merupakan salah satu cara agar Partai Golkar menjadi besar yang peluangnya harus dimanfaatkan secara optimal oleh kader. Pengurus dan kader harus dekat dengan masyarakat dan menampung semua potensi kekuatan dengan pengelolaan yang baik.

Kemudian agenda lain yang digelar adalah audit manajemen dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa/kelurahan dan Banyuwangi mendapat kesempatan pertama di Provinsi Jawa Timur.

“Untuk pengurus Golkar Banyuwangi tingkat kecamatan ada 88 orang, pimpinan camat (PK) 25 orang, masing-masing 54 kepengurusan selesai. Sedangkan desa/kelurahan ada 217 desa/kelurahan masing-masing 30 orang. Alhamdulilah Banyuwangi mendapat apresiasi. dari DPD Provinsi Jawa Timur,” jelas Ruliyono.

Lebih lanjut, terkait target perolehan kursi di DPRD Banyuwangi minimal 8 (delapan) kursi, menurut dia, ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dijalankan.

“Tidak hanya delapan kursi, kalau bisa menang kenapa tidak. Ini tergantung keseriusan fraksi dan calon anggota legislatif (caleg). Kita sudah punya cara dan sistemnya kalau kita lakukan dengan baik dan fokus, Insya Allah, Golkar bisa menang,” kata Ruli.

Sebelumnya, M Sarmuji, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jawa Timur) dalam acara Pendidikan Politik, Dialog Interaktif dan Audit Organisasi yang digelar di Sasono Waringin Agung, DPD Partai Golkar Banyuwangi, menyatakan Partai Golkar (PG) melakukan tidak mengandalkan hasil penelitian lembaga survei.

Pihaknya menjadikan hasil semua lembaga survei menjadi cermin yang tidak boleh terlalu sering dilihat tetapi mengutamakan kerja nyata di lapangan. Termasuk menggelar audit organisasi partai yang dilakukan di kantor Golkar Banyuwangi.

Selanjutnya mengenai hasil survei yang menempatkan elektabilitas Partai Golkar di tingkat nasional, karena hanya menempati urutan ketiga, menurut dia, ada beberapa versi yang masing-masing memiliki hasil survei yang berbeda. Sehingga pihaknya tidak hanya terpaku pada hasil satu lembaga saja tetapi juga memperhatikan hasil lembaga survei lainnya.

“Kami akan memperhatikan semua lembaga survei sebagai masukan tentang dinamika politik di Jawa Timur. Jadi tidak tergantung satu lembaga tetapi juga memperhatikan hasil semua survei lainnya. Baik atau buruknya, kami tetap akan membayar. perhatian karena kami memperlakukan survei sebagai cermin dan yang penting kerja nyata di lapangan,” kata Sarmuji.

Lebih lanjut, terkait wacana penundaan pilkada, Partai Golkar tidak terpengaruh wacana tersebut dan tetap fokus menyambut Pemilu 2024 dan siap menjemput pelaksanaan Pemilu kapan saja.

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember itu menambahkan, pihaknya menargetkan perolehan 17 kursi di DPRD Provinsi Jatim. Sedangkan untuk DPRD Kabupaten Banyuwangi minimal 8 (delapan) kursi.