INDONESIAONLINE– Berjalan kaki adalah olahraga yang paling mudah dilakukan setiap hati.
Saat menjajal olahraga yang satu ini, beberapa orang umumnya berjalan kaki setidaknya 30 menit dalam sehari. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk mendukung kesehatan tubuh.
Meski menyehatkan, ada lho beberapa jalan kaki yang direkomendasikan untuk ditinggalkan. Hal itu karena kebiasaan salah yang terus-menerus dilakukan oleh beberapa orang.
Lantas, kebiasaan jalan kaki seperti apa yang harus segera dihentikan? Melansir Eat This Not That, berikut 5 kebiasaan jalan kaki yang harus segera dihentikan:
1. Membiarkan lengan berayun ke bawah

Secara fisiologis, berjalan dengan membiarkan tangan berayun ke bawah sama dengan memperlambat gerakan. Sementara saat berlari, tangan pasti akan tertekuk.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Experimental Biology menemukan, manusia cenderung membiarkan kedua tangan lurus ke bawah saat berjalan perlahan dan menekuknya saat berlari.
Anda dianjurkan untuk tetap menekuk tangan seperti saat berlari. Lakukan ini saat Anda berjalan cepat. Dengan begitu, lengan akan bergerak maju mundur hingga energi yang keluar pun lebih banyak.
2. Mengambil langkah terlalu jauh

Sering seseorang memperpanjang langkah karena ingin meningkatkan kecepatan. Padahal, cara ini keliru dan bisa memicu rasa nyeri.
Kaki depan yang melangkah jauh akan mendapat di depan pusat gravitasi tubuh. Hal ini menyebabkan guncangan.
Dalam posisi ini, lutut biasanya kurang mampu menyerap guncangan tersebut. Cepat atau lambat, rasa sakit pun akan muncul.
Alih-alih mengambil langkah panjang, coba berjalan kaki cepat dengan langkah yang pendek.
“Langkah lebih pendek dan cepat adalah kunci untuk melangkah lebih baik,” ujar ahli kesehatan Leslie Bonci.
3. Berjalan dengan postur tubuh tidak tegak

Pelatih jalan cepat Bonnie Stein mengatakan, banyak kasus cedera disebabkan oleh postur tubuh yang tidak tegak saat berjalan kaki.
Untuk memperbaikinya, tegakkan kepala hingga membentuk garis lurus dengan tulang belakang. Selalu memandang ke depan dan jaga bahu tetap rileks.
4. Jalan kaki di kawasan ramai

Jalan kaki memang harus dilakukan di luar ruang. Tapi, Anda juga harus pintar memilih lokasi.
Jalan kaki di kawasan ramai yang dipenuhi kendaraan berpolusi akan menjadi sia-sia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan, berjalan kaki di kawasan yang tercemar polusi tak akan memberikan manfaat kardiovaskular.
Studi menyebut, berjalan kaki di kawasan yang berpolusi dapat mencegah efek kardiopulmoner yang bermanfaat dari pejalan kaki.
5. Jalan Kaki Bareng Pacar

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Gait & Posture menemukan, kebiasaan berjalan kaki bersama pasangan akan berakhir pada gerak kaki yang melambat. Kecepatan akan semakin menurun jika Anda berjalan sambil bergandengan tangan.
“Jika kecepatan melambat saat berjalan kaki dengan orang lain, itu dapat meniadakan beberapa manfaat kesehatannya,” peneliti studi tersebut Libby Richards.(mut/hel)