INDONESIAONLINE – Apabila rumah yang dimasuki oleh binatang seperti; macan, ular dan kera (Bojok-Bhs Osing) dalam budaya Osing merupakan sengkala yang menjadi pertanda akan mendapatkan musibah yang tidak diinginkan.

Pernyataan disampaikan oleh Suhaimi, Pelaku Adat Seblang Olehsari di Sekretariat Komunitas Osing Pelestari Adat dan Tradisi (KOPAT) Desa/Kecamatan Glagah Banyuwangi pada Sabtu (23/07/2022)

“Dalam budaya Osing masuknya kera itu menjadi pertanda sengkala, kami tidak ingin di lingkungan pemkab Banyuwangi ada pertengkaran atau berebut sesuatu. Atas nama wong cilik menginginkan semuanya aman tentram damai dan sejahtera,” jelas pria asal Olehsari itu.

Dalam masyarakat Osing, imbuh dia apabila rumah seseorang dimasuki binatang-binatang seperti di atas bisa menjadi pertanda bahaya sehingga keluarga tersebut harus hati-hati dan waspada.

“Supaya sengkala itu hilang musnah dari muka bumi maka harus dilakukan selamatan jenang sengkala kalau orang Banyuwangian menggunakan jenang merah kuning biru dan sebagainya atau jenang lintang dan doanya harus pakai doa Nurbuat. Apabila terpaksa tidak bisa selamatan maka keluarga yang rumahnya dimasuki kera supaya sedekah kepada orang yang benar-benar membutuhkan,” pungkas Suhaimi.

Baca Juga  Review Film Saw X: Lebih Banyak Darah, Minim Nilai

Seperti diberitakan sebelumnya seekor monyet (kera) berukuran cukup besar masuk ke kawasan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan menyelinap masuk ke ruangan Bagian Organisasi serta mengakibatkan terjadinya kekacauan pada Kamis (21/7/2022).

Dari informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jatim Times Banyuwangi, monyet tersebut pertama terlihat sekitar pukul 07.00 WIB yang merupakan saat  para karyawan Pemkab mulai memasuki ruangan untuk memulai aktivitas. Melihat ada monyet tidak jelas asalnya itu para pegawai pun sontak berhamburan.

Akhirnya Petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi dikerahkan untuk menangkap monyet tersebut.

Menurut Arief Rahman, petugas Damkar, setelah menerima laporan pihak Damkar Banyuwangi langsung  turun tangan bersama  BKSDA  berupaya menangkap monyet yang cukup mengganggu tersebut.

Baca Juga  Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 15 Juli 2022, Reyna Pingsan Kehujanan di Jalan Setelah Tahu Andin Mama Kandungnya

“Kami menerima laporan pagi, kami langsung komunikasi dengan BKSDA untuk melakukan proses penangkapan,” jelas Arief

Upaya penangkapan monyet di lingkungan kantor Pemkab diwarnai aksi cukup dramatis. Monyet itu terus melompat-lompat, menaiki genting dan berpindah-pindah dari masjid hingga ke atap genting ruang Bappeda.

Petugas yang berupaya menangkap mencoba memancing monyet itu menggunakan buah pisang yang sudah ditaburi dengan obat tidur.

Monyet tersebut sempat mendekat dan memakan pisang tersebut namun petugas belum berhasil menangkap hingga monyet tersebut kemudian kembali menjauh.

Sekitar tiga jam menunggu, monyet itu seolah tidak menggubris petugas yang tengah berjibaku menangkap dan  mengamankan.

“Karena monyet berada di atas genting dan terus melompat sehingga cukup menyulitkan petugas. Namun monyet sudah menjauh dari kantor bupati dan lari ke arah barat,” imbuhnya