INDONESIAONLINE – Pantai Serit di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) merupakan pantai yang masih alami dan baru terbuka setelah pembangunan JLS terselesaikan. Diyakini pantai ini merupakan petilasan raja terbesar Kerajaan Majapahit Prabu Hayam Wuruk.

Menurut cerita lisan, di masa lalu Prabu Hayam Wuruk pernah melakukan tapa brata di pantai ini. Lokasi tapa brata itu adalah di sisi kanan pantai. Di sisi kanan pantai terlihat tebing berundak yang menjorok ke arah laut. Tebing itu memiliki ketinggian sekitar 20 meter dan memiliki bentuk unik.

Bentuk tebing itu mirip dengan struktur candi berundak. Di bagian belakang pantai terdapat sebuah bukit dengan susunan batu andesit di tengahnya. Lokasi ini dipercaya sebagai tempat meditasi atau bertapanya Hayam Wuruk.

Dulu, orang lokal di Blitar Selatan menyebut Pantai Serit dengan nama Tetor. Kitab Negarakertagama menjelaskan, Hayam Wuruk melakukan ritual agung di Tetor antara 1283-1293, tahun sebelum ia menjadi raja keempat Majapahit.

Baca Juga  Gibran Sambangi Pengajian Malam Gus Iqdam di Blitar saat Masa Tenang

Kitab Negarakertagama juga menjelaskan, pada tahun-tahun itu Hayam Wuruk muda melakukan perjalanan ke Blitar dan memulai ritualnya di Candi Palah (Candi Penataran).

Ia kemudian ziarah ke tempat pendarmaan eyangnya raja pertama Majapahit Raden Wijaya di Candi Simping. Setelah dari Simping, Hayam Wuruk meneruskan perjalanan spiritualnya ke Candi Sawentar dan berjalan menuju arah selatan ke Desa Bacem.

Hayam Wuruk dan rombongan terus berjalan ke arah selatan dengan menyusuri sungai dan berhenti di simpang tiga Kali Klatak. Kemudian ke selatan ada Kali Sumbersari yang keduanya bermuara di Tetor atau daerah yang kini disebut Pantai Serit .

Masih menurut cerita lisan, nama Tetor berubah menjadi Serit setelah kedatangan pasukan dari Mataram.

Lokasi Pantai Serit

Sebagai informasi, Pantai Serit masih satu kawasan dengan Pantai Serang di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jatim.

Jarak antara Pantai Serit dengan Pantai Serang hanya tiga kilometer saja. Pantai ini memiliki pasir bersih dan bebatuan koral.

Baca Juga  Empat Perempuan Kuat di Balik Layar Sejarah Malang Raya

Bebatuan koral di Pantai Serit merupakan fenomena alam. Ini karena Pantai Serit merupakan muara atau pertemuan antara Sungai Klatak dan Sungai Sumbersari. Karena itu orang setempat menyebutnya “tetor,” yang berarti titik bertemunya sungai dengan laut.

Jarak tempuh Pantai Serit dari pusat Kota Blitar adalah sekitar 42,8 kilometer. Dengan jarak ini, traveller harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam 12 menit.

Trek yang dilewati gampang-gampang susah, karena seperti kita tahu tidak semua jalan di Kabupaten Blitar aspalnya mulus. Cukup banyak aspal di Kabupaten Blitar yang keropos dan rusak parah, terutama jika traveller menempuh perjalanan dari Lodoyo menuju Panggungrejo.

Namun demikian, dijamin sulitnya perjalanan akan terbayarkan dengan suasana keindahan Pantai Serit yang masih asri dan alami. Di Pantai Serit, Traveller bisa menikmati pasir hitam dan kecoklatan yang kontras dengan air laut yang berwarna biru (ar/dnv).