Beranda

Paranormal Activity Bangkit: James Wan & Blumhouse Racik Teror Baru

Paranormal Activity Bangkit: James Wan & Blumhouse Racik Teror Baru
Kolaborasi raksasa James Wan dan Jason Blum siap hidupkan kembali franchise Paranormal Activity. (Ist)

Kolaborasi raksasa James Wan dan Jason Blum siap hidupkan kembali franchise Paranormal Activity. Simak analisis potensi box office dan evolusi genre found footage di sini.

INDONESIAONLINE – Dalam sebuah langkah strategis yang mengguncang industri sinema horor global, Paramount Pictures secara resmi mengumumkan kebangkitan waralaba legendaris, Paranormal Activity. Bukan sekadar sekuel biasa, proyek ini menandai babak monumental penyatuan dua “raja horor” Hollywood: James Wan dan Jason Blum.

Di bawah bendera kemitraan baru antara Atomic Monster (milik Wan) dan Blumhouse (milik Blum), proyek ini diposisikan sebagai prioritas utama studio. Langkah ini dinilai para pengamat sebagai upaya ambisius untuk meredefinisi sub-genre found footage yang sempat mengalami kejenuhan di pasar satu dekade terakhir.

Evolusi dari Eksperimen Murah ke Produksi Raksasa

Sejarah mencatat, Paranormal Activity pertama (2007) adalah anomali paling menguntungkan dalam sejarah perfilman. Dibuat oleh Oren Peli—yang kini kembali sebagai produser lewat Solana Films—dengan kamera rumahan dan biaya produksi hanya US 15 ribu (sekitar Rp 235 juta) film tersebut meledak di pasaran dengan pendapatan global mencapai US 93 juta.

Menurut data dari Box Office Mojo, waralaba ini secara total telah mengumpulkan lebih dari US 890 juta di seluruh dunia dari tujuh film sebelumnya. Namun grafik pendapatannya cenderung menurun. Film terakhir The Ghost Dimension (2015) mencatat rekor terendah dengan pendapatan US 78 juta. Sementara Next of Kin (2021) langsung dilempar ke layanan streaming Paramount+ karena keraguan pasar.

Masuknya James Wan diharapkan menjadi game changer. Sutradara berdarah Malaysia yang sukses membangun semesta The Conjuring (dengan total pendapatan waralaba lebih dari US$2 miliar) ini, dianggap memiliki sentuhan Midas untuk menyegarkan materi lama.

Visi James Wan: Kembali ke Akar Ketakutan

Dalam pernyataannya kepada The Hollywood Reporter, James Wan menegaskan bahwa ia tidak ingin sekadar memproduksi film jumpscare murahan. Ia ingin mengembalikan esensi “teror tak terlihat” yang menjadi kekuatan film pertamanya.

“Saya telah menjadi pengagum berat Paranormal Activity sejak film pertamanya yang brilian. Alur ceritanya yang lambat (slow burn) dan kemampuan halusnya membuat hal-hal tak terlihat menjadi menakutkan adalah kuncinya. Saya tak sabar membantu membentuk evolusi selanjutnya dari waralaba ini,” ujar Wan.

Kolaborasi ini juga mendapat dukungan penuh dari eksekutif Paramount, termasuk Josh Greenstein dan Dana Goldberg. Mereka menyebut penyatuan Wan dan Blum sebagai pertemuan “dua talenta paling visioner di genre horor,” yang menjamin kualitas produksi di level yang berbeda dari sekuel-sekuel sebelumnya.

Struktur Kekuatan Baru di Balik Layar

Proyek ini bukan hanya soal kreativitas, tapi juga demonstrasi kekuatan bisnis. Setelah merger resmi antara Blumhouse dan Atomic Monster, Jason Blum memiliki akses ke sumber daya yang lebih besar.

“Kami kini bisa bekerja dengan anggaran yang lebih besar dan dukungan infrastruktur yang lebih kuat,” ungkap Jason Blum.

Susunan tim produksi pun diperkuat oleh nama-nama veteran. Steven Schneider akan mengisi posisi produser eksekutif untuk Room 101, Inc., didampingi oleh Michael Clear dan Judson Scott dari kubu Blumhouse-Atomic Monster. Sementara itu, Alayna Glasthal ditunjuk sebagai eksekutif pengawas proyek.

Hingga berita ini diturunkan, detail mengenai plot, jajaran pemain, maupun tanggal rilis masih disimpan rapat di dalam brankas Paramount. Laporan Deadline menyebutkan bahwa kerahasiaan ini adalah bagian dari strategi pemasaran untuk membangun hype organik, mirip dengan strategi pemasaran gerilya yang sukses besar pada film pertamanya di tahun 2007.

Tantangan terbesar bagi Wan dan Blum adalah membuktikan bahwa genre found footage—rekaman temuan yang seolah-olah nyata—masih relevan di era TikTok dan konten digital masa kini. Dengan audiens yang semakin kritis dan sulit ditakuti, Paranormal Activity kedelapan ini tidak hanya dipertaruhkan sebagai sebuah film, tetapi sebagai pembuktian apakah warisan teror Oren Peli masih memiliki taring di bioskop modern.

Exit mobile version