JATIMTIMES – Keinginan masyarakat Kota Malang untuk segera bisa menikmati akses Jembatan Tlogomas di awal tahun 2022 mendatang nampaknya harus ditunda dulu. Pasalnya, proyek tersebut diperkirakan tidak bisa tuntas dari target yang ditetapkan.

Rencana awal, pembangunan jembatan alternatif dari Jl Raya Tlogomas ke Jl Saxophone atau sebaliknya ini ditargetkan tuntas akhir bulan Desember 2021 ini. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan progress pembangunan perlu extra time alias perpanjangan waktu.

Perpanjangan waktu ini bukan tanpa alasan, faktor alam menjadi salah satu kendala. Sebagaimana diketahui, kejadian bencana banjir bandang dari wilayah Kota Batu pada November 2021 lalu menjadikan proses pengerjaan proyek cukup sulit. 

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pembangunan jembatan sepanjang 100 meter itu molor akibat faktor alam. Selain karena banjir kiriman, juga intensitas hujan yang terus tinggi menjadikan proses pengerjaan butuh memakan waktu lebih lama.

Baca Juga  Piala Adipura Kembali ke Kota Malang

“Itu tidak selesai di tahun ini, tapi bisa dilanjutkan. Kenapa? Karena alam. Mereka tidak bisa kerja kemarin karena teruruk banjir bandang dari Batu itu,” ujarnya.

Menurutnya, proses perpanjangan waktu ini telah dilakukan kajian, bahkan sudah dikonsultasikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Hasilnya, tetap akan dilaksanakan hingga awal tahun 2022 mendatang.

Namun, dengan perpanjangan waktu ini, menjadikan pihak kontraktor pembangunan Jembatan Tlogomas ini dikenai denda. “Dari Inspektorat sudah konsultasi ke BPK, katanya bisa di akhir Januari 2022. Tapi, tetap kena denda yang disepakati nantinya,” jelasnya.

Dengan kondisi itulah, Sutiaji memaklumi jika harus dilakukan perpanjangan waktu. Namun, ia menginginkan kontraktor untuk tetap memperhatikan kualitas jembatan. Hingga saat ini, progres pengerjaan jembatan itu sudah 73 persen. Tiang-tiang pondasi jembatan sudah terpasang di atas tanah. 

Baca Juga  Bertemu dengan Duta Besar Selandia Baru, Menko Airlangga Bahas Peluang Kerja Sama Sektor Perdagangan, Pertanian, dan Energi

Jika rampung 100 persen, jembatan senilai Rp 39,7 Miliar itu bakal mengurai kemacetan di wilayah barat Kota Malang. Struktur rangka konstruksi jembatan dibuat standar dengan struktur baja, yang memiliki panjang 100 meter dan lebar 14 meter.

Tak hanya itu, hadirnya Jembatan Tlogomas ini diharapkan dapat memutar roda perekonomian warga di sekitarnya. “Sektor ekonomi warga sekitar bakal lebih ramai apalagi ditambah kalau mahasiswa sudah masuk,” pungkasnya.



Arifina Cahyati Firdausi