JATIMTIMES – Upaya peningkatan pariwisata di Kota Malang terus digencarkan. Selain menggelar berbagai event virtual di destinasi wisata Kampung Tematik, berbagai hal lain guna meningkatkan kunjungan wisatawan dilakukan terlebih di masa pandemi Covid-19.

Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menggandeng bioskop sebagai satu cara promosi wisata. Di mana, beberapa bioskop akan terlibat dengan menayangkan video pendek yang berisi pengenalan kampung wisata Kota Malang.

Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, bentuk promosi tersebut dilakukan bidang ekonomi kreatif (Ekraf) yang mengemas promosi wisata Kampung Tematik melalui video pendek. Video inilah yang ditampilkan di bioskop di Kota Malang.

Baca Juga  4 Nama Masuk Daftar Calon Pj Wali Kota Malang, DPDR Masih Tunggu Usulan Fraksi

“Kita bekerjasama dengan bioskop untuk menampilkan video itu sebagai teaser, sekitar 3 sampai 5 menit kita buat videonya. Jadi bioskop-bioskop di malang ini biar menampilkan, biar masyarakat paham. Kan belum tentu semua masyarakat tahu ada banyak wisata yang potensial,” ujarnya.

Salah satu bioskop yang digandeng yakni, Sarinah Movimax. Sedangkan untuk bioskop lainnya sedang dalam proses kerja sama itu. Moment promosi inilah yang dimaksimalkan, mengingat akan banyak menampilkan budaya Indonesia.

“Sementara masih dengan Sarinah Group, kalau XXI karena manajemennya di Jakarta jadi masih perlu penjajakan dan persetujuan dari pusat,” jelasnya.

Lebih jauh, hadirnya film-film lokal yang mengusung budaya Indonesia menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan wisata di Kota Malang. Seperti film Yowes Ben yang saat ini tengah tayang di bioskop dan mengambil setting di lokasi wisata Kampung Tematik di Kota Malang.

Baca Juga  Pemkot Kediri Optimis APE dan KLA Naik Kelas

Karya-karya filmmaker Indonesia ini dinilai turut mengangkat budaya dan secara tidak langsung juga menjadi promosi wisata lokal.

“Contoh film Yowis Ben itu kan bagus, produk generasi millenial, dan pariwisatanya terangkat di film itu. Syutingnya tidak hanya di Kampung Tridi, tapi juga di gereja, masjid, dan pesan moralnya begitu kental. Itu yang perlu kita support dan dukung,” pungkasnya.



Arifina Cahyati Firdausi