Beranda

Pemilih di Kuala Lumpur: Lebih Parah Dibandingkan Pemilu 2019

Pemilih di Kuala Lumpur: Lebih Parah Dibandingkan Pemilu 2019

INDONESIAONLINE – Antrean panjang dan waktu tunggu yang lama mewarnai proses pemungutan suara di Kuala Lumpur pada Pemilu 2024. Banyak pemilih mengeluhkan situasi yang disebut lebih parah dibandingkan Pemilu 2019.

Salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di WTC Kuala Lumpur dilaporkan mengalami antrean hingga 4 jam. Pemilih mengeluhkan kurangnya petugas dan bilik suara, serta lambatnya proses verifikasi data.

“Ini parah sekali. Saya sudah menunggu hampir 3 jam dan belum sampai ke bilik suara,” kata seorang pemilih bernama Yvonne dilansir CNN Indonesia.

“Di 2019, antreannya tidak separah ini,” lanjutnya.

Situasi serupa terjadi di beberapa TPS lain di Kuala Lumpur. Banyak pemilih yang frustrasi dan khawatir tidak dapat menggunakan hak pilih mereka.

Koordinator Advokasi Kebijakan Migrant Care Siti Badriyah membenarkan situasi tersebut. Ia mengatakan bahwa banyak pemilih yang datang ke TPS sejak pagi, namun masih harus menunggu lama.

“Kami menerima banyak laporan dari pemilih yang mengeluhkan antrean panjang dan waktu tunggu yang lama,” kata Siti Badriyah.

“Ini jelas menghambat partisipasi pemilih,” tambahnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia telah mengakui adanya masalah di beberapa TPS di Kuala Lumpur. KPU mengatakan bahwa mereka sedang berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sedang berusaha untuk mempercepat proses pemungutan suara,” kata seorang juru bicara KPU.

Situasi di Kuala Lumpur menjadi sorotan karena banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana. Diperkirakan terdapat sekitar 200.000 WNI yang memiliki hak pilih di Malaysia.

KPU mengimbau kepada para pemilih untuk tetap bersabar dan menunggu giliran mereka. KPU juga memastikan bahwa semua pemilih yang datang ke TPS akan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan hak pilih mereka.

Exit mobile version