INDONESIAONLINE – Santri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang mulai masuk sekolah hari ini. Itu setelah pencabutan izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang dibatalkan oleh pemerintah. Aktivitas para santri mulai terlihat pada Kamis (14/7/2022). Aktivitas santri yang terlihat baru siswa Bustanul Ula atau setingkat pelajar SD.

Seperti biasa, para pelajar Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banath (THGB) Ponpes Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah mengawali aktivitas dengan upacara bendera pukul 7.00 WIB. Usai upacara, ratusan santri langsung memasuki ruang kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

“Anak-anak santri dan santriwati di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah pada hari ini memang hari pertama masuk kembali setelah libur. Karena pada Hari Raya Idul Adha kemarin anak-anak libur selama 6 hari. Itu sudah masuk kalender pendidikan kami,” kata Kepala Sekolah THGB Nur Hadi di Ponpes Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga  4 Pasien Dinyatakan Positif Covid-19, Berikut Rincian Kasus Terbaru Kota Batu

Dikatakan Nur Hadi, ada 1.041 santri yang hari ini mulai masuk sekolah. Sedangkan pagi ini baru siswa Bustanul Ula atau setingkat pelajar SD yang memulai kegiatan belajar. Untuk siswa Bustanuts Tsani atau setingkat SMP dan Bustanuts Tsalist atau setingkat SMA baru siang nanti masuk sekolah.

“Yang Ula ini memang masuk pagi. Kalau yang setingkat SMP dan SMA masuk siang. Saat ini sebenarnya jumlahnya 297 siswa, namun ada beberapa yang belum masuk karena ini hari kamis besoknya Jumat libur. Jadi ada yang masuk di hari Sabtunya,” ujarnya.

Izin operasional Ponpes Shiddiqiyyah ini sempat dicabut oleh Kementerian Agama RI pada Kamis (7/7/2022) lalu. Namun, pemerintah membatalkan pencabutan izin operasional pesantren yang dipimpin oleh Kiai Muchtar Muthi itu pada Senin (11/7/2022). Selama pencabutan izin operasional, kata Nur, tidak ada wali santri yang memindahkan anaknya ke pesantren maupun ke sekolah lainnya.

Baca Juga  Sempat Divonis Suntik Mati, TKI Jember Dibantu Pulang Rumah Uya Kuya

“Untuk apa yang sudah disampaikan oleh Kementerian Agama bahwa pesantren kami dicabut izin operasionalnya, dari kami tidak menolak apa pun. Kami juga menyampaikan itu ke wali murid. Mereka tetap ingin sekolah di sini terus. Tidak ada pangarahan apapun karena sudah punya keyakinan yang kuat untuk sekolah di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah ini,” pungkasnya.