Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto. (Tubagus Achmad/MalangTIMES).

JATIMTIMES – Kejadian bencana alam di Kota Malang seakan masih menghantui. Di awal Januari 2022, setidaknya tercatat ada 15 kejadian bencana hidrometeorologi. Kejadian bencana tersebut tersebar di 5 Kecamatan di Kota Malang. Rinciannya, di Kecamatan Kedungkandang mengalami dua kejadian bencana. Kemudian, Kecamatan Blimbing sebanyak 6 kejadian. Lalu, Kecamatan Sukun ada tiga kejadian, Kecamatam Lowokwaru dan Kecamatan Klojen masing sebanyak 2  kejadian.

“Paling banyak di wilayah Blimbing itu 6 kejadian,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto.

Dijelaskannya, mayoritas dari kejadian bencana hidrometrologi sepanjang Januari 2022 ini merupakan bencana tanah longsor, yakni 80 persen. Sedangkan 20 persen sisanya merupakan bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem seperti angin kencang hingga bencana banjir.

Baca Juga  Seorang Wanita Asal Singosari Tewas di Riau, 4 Hari Sebelumnya Pergi Tanpa Pamit

Dari kondisi tersebut, dampak yang ditimbulkan cukup banyak. Mulai dari rumah rusak berat hingga ringan, demikian juga rumah yang terendam banjir. Ditaksir, di awal tahun ini telah tercatat kerugian dari kejadian bencana ini sebesar Rp 364 juta. 

Alie menyebut, cuaca ekstrem ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga akhir Februari 2022 ini. “Perkiraan ini sampai akhir Februari. Hujan deras waktu imlek kemarim, satu dua hari. Tapi pantauan kemarin genangan atau banjir masih landai. Artinya, bahwa pemicunya juga masih landai,” jelasnya.

Karena itu, Alie meminta masyarakat Kota Malang untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang tidak menentu ini. Kewaspadaan ini, diharapkam didukung pula dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya.

Baca Juga  Bayu-Emil Berjabat Tangan, AHY: Keduanya Kader Terbaik

“Mari jaga alam, jaga lingkungan apalagi karena sekarang juga masih pandemi Covid-19,” tandasnya.



Arifina Cahyati Firdausi