TUBANTIMES-Satreskrim Polres Tuban telah menerjunkan tim khusus ke sejumlah titik rawan yang diindikasikan adanya pelanggaran pengisian bahan bakar jenis solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). 

Tim ini memantau SPBU selama 24 jam agar tidak ada pelanggaran. Kendati demikian, sampai saat ini belum menemukan adanya pelanggaran tindak pidana dari target yang ditentukan.

“Tim telah turun ke sejumlah SPBU yang diindikasikan adanya kelangkaan solar, tapi untuk sementara masih terpantau aman,” terang Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta, Jumat (12/8/2022).

Langkah tim khusus diterjunkan menyusul terkait adanya keluhan para sopir yang merasa resah karena kesulitan mendapatkan bahan bakar jenis solar bersubsidi di sejumlah SPBU khususnya di pantura yang ada di wilayah Tuban. Kondisi tersebut telah dirasakan sejak beberapa minggu terakhir ini.

“Dengan adanya itu (keluhan sopir) tim sudah turun,” tegas Kasat Reskrim Polres Tuban.

Baca Juga  Pancasila Mirip Khams Qanun di Kitab Talmud Yahudi, Hoaks atau Fakta?

Mantan Kanit Regident Satlantas Polres Tuban itu juga menegaskan sampai saat ini pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan PT Pertamina. Hal tersebut untuk memastikan agar tidak ada kelangkaan solar bersubsidi di SPBU yang bisa merugikan masyarakat.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Pertamina, untuk sementara terpantau aman,” beber AKP Gananta panggilan akrab Kasat Reskrim Polres Tuban.

Terpisah, PT Pertamina juga mengklaim stok bahan bakar jenis solar bersubsidi di SPBU Tuban masih aman di wilayah Tuban. Hal ini disampaikan Arief Rohman Khakim, Sales Branch Manager PT. Pertamina Rayon V Surabaya.

“Stok solar sangat aman,” kata Arief Rohman Khakim.

Lanjutnya, Arief panggilan akrabnya menegaskan sebenarnya tidak ada kelangkaan solar bersubsidi tetapi memang ada peningkatan permintaan pada beberapa hari terakhir ini. Sehingga saat ini sudah dilakukan normalisasi penyaluran untuk memenuhi kebutuhan solar di wilayah Tuban. 

Baca Juga  Belasan Kotak Amal Ditemukan di Gang Buntu Blitar, Ada dari Musala di Malang

“Semoga hari ini sudah normal kembali,” harapnya.

Pemberitaan sebelumnya, para sopir di wilayah Tuban merasa geram karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi, Kamis(11/8/2022). Kondisi ini telah dirasakan sejak beberapa minggu terakhir ini.

Jika pun ada, para sopir truk harus antre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan solar bersubsidi di SPBU Tuban.  Termasuk, tidak jarang para sopir balik arah dan memilih membeli solar eceran karena stok solar di SPBU habis.

Atas kejadian itu, para sopir di Tuban berharap kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi dan tidak terjadi antrean. Pasalnya, sopir menilai kondisi itu merugikannya karena waktu kerjanya terpangkas untuk mengantre beli bahan bakar di SPBU. (*)