INDONESIAONLINE – Kabupaten Jember saat masuk dalam PPKM Level 1, namun meski demikian, hal ini tidak lantas membuat Pemkab Jember lengah, dan terus berupaya meningkatkan herd immunity warganya, terlebih saat ini pandemi Covid-19 belum benar-benar selesai di Indonesia.

Untuk itu, Pemkab Jember melalui Dinas Kesehatan akan terus mengejar target dalam memberikan vaksin kepada warga Jember, terutama pemberian vaksin booster. “Saat ini capaian vaksin dosis 2 masih akan mencapai 70 persen, kami menargetkan pada bulan Juli ini bisa terlampau,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jember dr. Lilik Lailiyah, Senin (25/7/2022).

Begitu juga dengan pemberian vaksin booster, pihaknya juga akan terus menggenjot capaiannya sampai 50 persen, terlebih saat ini ada regulasi baru yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang persyaratan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan jauh.

Baca Juga  Hanya dengan Buah Manis Ini, Penyakit Liver dan Asam Lambung Bisa Sembuh Kata dr. Zaidul Akbar

“Seiring dengan adanya aturan baru yang dikeluarkan pemerintah pusat, dimana vaksin booster menjadi syarat bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan jauh, kami akan meningkatkan layanan vaksinasi setiap hari di 50 puskesmas dan 3 rsd dan sejumlah klinik baik swasta maupun milik pemerintah, target kami bulan ini capaian vaksin booster bisa tembus 50 persen,” beber Lilik.

Selain itu, disinggung soal informasi adanya 10 warga Jember yang terpapar Covid 19, Lilik membenarkannya. Namun posisi mereka  tidak berada di Jember melainkan di Surabaya dan Jakarta.

“Kebetulan di KTP mereka itu beralamat di Jember. Jadi secara otomatis sistem akan memasukkan data mereka ke Kabupaten Jember. Padahal domisili mereka bukan di Jember,” bebernya.

Baca Juga  Konsumsi Mi Instan Tiap Hari, Dokter Spesialis Beber Dampaknya

Sementara Bupati Jember H. Hendy Siswanto, dalam kesempatan lain mengakui bahwa capaian vaksin booster di Jember saat ini sudah merata, namun tidak sedikit masyarakat yang enggan untuk suntik vaksin booster, pemberian vaksin booster masih berkutat di wilayah perkotaan.

“Masyarakat masih banyak yang enggan ikut vaksin covid-19 terutama vaksin booster, padahal pendistribusian vaksin booster sudah merata di seluruh kecamatan dan puskesmas, namun untuk masyarakat di pedesaan sangat susah untuk mau vaksin booster, sedangkan di perkotaan relatif lebih mudah,” ujar Bupati.

Bupati juga tidak memungkiri jika kendala memberikan vaksin booster di wilayah pedesaan, karena pemahaman tentang vaksin yang  masih dianggap negatif oleh masyarakat di pedesaan, sehingga peran serta dari dinas kesehatan dan stakeholder yang ada perlu ditingkatkan lagi. (*)