Qatar Ancam Stop Ekspor Gas ke Dunia

INDONESIAONLINE – Sebagai pengekspor gas terbesar kedua di dunia, Qatar mengancam akan menghentikan ekspos ke negara-negara di dunia, jika pengeboman di Gaza tidak dihentikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Pemimpin Qatar, Tamim bin Hamad, seperti dikutip dari akun X (Twitter) resmi Alahdath Arabian.

“Qatar mengancam akan menghentikan pasokan gas ke dunia jika pemboman di Gaza tidak berhenti!,” tulis laporan Alahdath Arabian, dikutip Kamis (12/10/2023).

Pernyataan Tamim yang menyebut akan hentikan pasokan gas ke negara di dunia. (Foto: X)

Pernyataan Tamim yang menyebut akan hentikan pasokan gas ke negara di dunia. (Foto: X)

“Ancaman ini cukup menanduk,” kata Tamim.

Lebih lanjut Tamim menilai jika Qatar saat ini telah merilis ancaman dan intimidasi untuk menunjukkan kepada negara-negara barat bahwa Qatar bersama Palestina. “Tuhan telah menggariskan yang terbaik untuk saudara-saudaraku. Yang paling penting, doa terbaik untuk saudara-saudaraku,” ungkap Tamim.

Baca Juga  Balas Dendam, Israel Serang Palestina: 232 Warga Tewas, Ribuan Terluka

Sebelumnya, Qatar dengan tegas menyatakan bahwa aksi perlawanan Palestina yang terjadi saat ini karena penjajah Zionis Israel sendiri.

“Kami menganggap Israel sendiri yang bertanggung jawab atas eskalasi ini karena pelanggaran yang terus berlanjut dan berulang ke Al-Aqsha,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataan resminya, dilansir Al Jazeera.

Qatar lantas meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengimbau masyarakat internasional untuk menghentikan Israel menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melancarkan perang yang tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

Pernyataan Qatar serupa dengan pernyataan Imarah Islam Afghanistan. Negara yang dipimpin kelompok Taliban juga menyebut bahwa peristiwa ini terjadi karena penjajahan Zionis Israel selama bertahun-tahun.

“Peristiwa yang terjadi adalah hasil dari apa yang telah dilakukan Zionis selama bertahun-tahun. Perlawanan Palestina adalah perjuangan yang adil,” ujar Afghanistan.

Baca Juga  True Story Shanti Devi: Gadis India yang Hebohkan Dunia

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk mempertahankan diri dari “teror pemukim dan pasukan pendudukan”, kantor berita resmi WAFA mengutip pernyataannya.

Ia berbicara dalam sebuah pertemuan darurat yang diadakan di Ramallah dengan sejumlah pejabat tinggi Otoritas Palestina.

Sementara negara mayoritas Muslim lain seperti Arab Saudi dan Turki menyerukan “penghentian kekerasan segera”.

“Kami mengikuti perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah faksi Palestina dan pasukan pendudukan Israel yang telah menyebabkan tingkat kekerasan yang tinggi di sejumlah bidang,” ujar Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyerukan kepada warga Israel dan Palestina untuk mengendalikan diri dan menahan diri dari tindakan-tindakan permusuhan yang dapat memperburuk situasi.

“Kami menyerukan agar semua pihak menahan diri. Mereka harus menahan diri dari tindakan-tindakan agresif,” kata Erdogan.