INDONESIAONLINE – Kericuhan antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Manguni Makasiouw dengan massa aksi bela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara, masih menjadi sorotan publik. Buntut kericuhan yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023) itu pun membuat warganet banyak yang mencari dalang yang diduga menjadi provokator di balik kericuhan di Bitung.

Akun X @MprAldo mengunggah tangkapan layar Facebook yang menyebutkan jika Marco Karundeng diduga dari ormas Manguni menjadi salah satu provokator. Dalam unggahan itu, Marco menuliskan bahwa dirinya akan menargetkan siapa saja yang berhijab dan berkopiah.

Unggahan Marco yang menyebut akan menargetkan siapapun yang pakai hijab dan kopiah. (Foto: X)

Unggahan Marco yang menyebut akan menargetkan siapapun yang pakai hijab dan kopiah. (Foto: X)

“Mohon bantuannya untuk mencari provokator ini sampai dapat. Nama: Marco Marewou Karundeng, Kasus: Menarget siapa saja yang berjilbab dan berkopiah, Organisasi: Ormas Adat Pasukan Manguni,” tulis akun tersebut.

Baca Juga  ITB dan Dana Cita Tawarkan Cicilan Biaya Kuliah, Warganet Resah

Dari beberapa komentar, netizen mengecam Marco Karundeng dan mendesak agar segera ditangkap serta dibawa ke pengadilan. Netizen menilai aksi provokatif tersebut merugikan etnis Minahasa di Kota Bitung.

Beberapa netizen juga meminta agar Marco Karundeng memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas unggahannya di Facebook. Menurut netizen aksi provokator ini sebagai pelanggaran yang harus ditindak tegas sesuai hukum, karena memicu konflik.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, massa aksi bela Palestina terlibat kericuhan dengan massa ormas Manguni di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (25/11/2023). Polisi pun telah menetapkan status siaga buntut bentrokan tersebut.

Hingga saat ini, Polda Sulut masih mendalami korban tewas dalam kericuhan tersebut. Pihak Polda Sulut menyebutkan jika pemicu keributan antar kelompok massa tersebut adanya kesalahpahaman.

Baca Juga  Pipa Bocor di Ranugrati, Perumda Tugu Tirta Lakukan Penanganan Cepat: Malam Ini Selesai

Kapolda Sulut Irjen Setyo Budiyanto mengatakan jika massa aksi bela Palestina ribut dengan massa ormas yang sedang merayakan hari ulang tahun ke 12.

“Makanya itu dari masing-masing pihak yang satu melaksanakan kegiatan untuk peringatan hari ulang tahun yang ke-12. Kemudian yang satu lagi kegiatan berhubungan dengan partisipasi aksi (bela) terhadap Palestina. Mungkin karena ada sesuatu dan lain hal kira-kira seperti itu (sehingga terjadi ribut-ribut),” kata Irjen Setyo.

Namun dari berbagai video dan narasi yang beredar di media sosial, warganet menyebut jika kericuhan antar dua massa terjadi karena ormas Manguni menghadang aksi bela Palestina. Sehingga membuat massa aksi bela Palestina kembali membalas ormas Manguni dan berujung ricuh. (bin/hel)