INDONESIAONLINE – Media sosial (medsos) kembali dihebohkan dengan beredarnya rekaman suara yang disebut-sebut sebagai Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Disebutkan, SBY kritik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Rekaman tersebut beredar luas di Instagram melalui beberapa akun seperti @pecintapdipdananekabrita dan @kalimantansmart sejak Jumat (31/1/2025). Di mana, rekaman itu menampilkan narasi yang menyebutkan kekecewaan SBY terhadap sikap Listyo terkait dugaan pembiaran oknum Brimob dalam kasus penggusuran lahan di Kalimantan Timur.
Dalam rekaman tersebut, suara yang mirip SBY mengecam keras tindakan tersebut dan mempertanyakan kepemimpinan Listyo sebagai Kapolri. Narasi yang menyertai rekaman juga menyebutkan ketidaktegasan Kapolri dalam menindak oknum anggota yang terlibat.
“Saya lihat sendiri betapa masyarakat hidupnya berat. Lahan-lahannya dibabat,” demikian sebagian isi rekaman yang beredar.
Namun, Partai Demokrat dengan tegas membantah keaslian rekaman tersebut. Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Benny K. Harman, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan memastikan rekaman tersebut merupakan hasil rekayasa atau deepfake.
“Suara Pak SBY tidak seperti itu dan itu bukan cara Pak SBY mengkritik institusi Polri. Itu pasti kloning,” tegas Benny dalam pernyataannya, Sabtu (1/2/2025).
Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Ia menegaskan bahwa struktur kalimat, diksi, dan gaya bahasa dalam rekaman tersebut tidak mencerminkan gaya komunikasi SBY. Herzaky menduga rekaman tersebut merupakan hasil tiruan suara menggunakan teknologi deepfake yang semakin canggih.
Pihak Demokrat mendesak masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi yang beredar di media sosial dan tidak menyebarkan berita hoaks yang dapat menimbulkan keresahan dan memecah belah masyarakat. Partai Demokrat juga berencana untuk mengambil langkah hukum terkait penyebaran rekaman palsu tersebut.