INDONESIAONLINE – Rektor UIN Maliki (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim) Malang Prof Dr HM Zainuddin MA menegaskan bahwa  pondok pesantren masih menjadi sistem pendidikan yang unggul.

Hal itu disampaikan rektor dalam  Bedah buku “Kitab Santri: Antologi Pengalaman dan Pendidikan Moral di Pesantren” yang diselenggarakan Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU).

“Sistem pendidikan yang ada di pondok pesantren masih menjadi yang terdepan,” ungkap rektor ramah ini.

Sistem pendidikan pondok pesantren memiliki beberapa poin keunggulan yang tidaklah dimiliki oleh lembaga lain. Menurut Prof Zain, yang pertama adalah para kiai menjadi role model para santri di pondok pesantren.

Tentu, hal ini tidak terlepas dari pengaruh keilmuan yang dimiliki oleh para para kiai. Sehingga, pengaruh orang yang berilmu memanglah sangat positif untuk menjadi sebuah teladan.

1

Yang kedua, menurut Prof Zain. adalah sistem pendidikan di pondok pesantren bukan sekedar full day school namun full day education. Pola pendidikan di pesantren sangatlah terstruktur. Sebab, mulai pagi hari usai bangun tidur hingga tidur kembali, terdapat banyak kegiatan yang tentunya memberikan kebermanfaatan bagi para santri.

Baca Juga  Perkuat Ideologi Pancasila, UIN Maliki Malang Gelar Bedah Buku Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah

Kemudian yang ketiga adalah,  seorang santri yang telah menjadi alumni tidaklah disiapkan untuk bekerja seperti pada pendidikan formal pada umumnya. Meski begitu, seorang santri yang telah menjadi alumni malah jarang menganggur.

“Santri yang telah lulus dari pondok sangat jarang menjadi seorang pengangguran; melainkan memberikan manfaat dan keilmuannya terhadap orang lain dengan prinsip kehalalan,” paparnya.

Selain itu, para santri memiliki sikap aatau akhlak yang bagus. Mereka memiliki sikap dan karakter ekselen, yaitu tawadhu, ulet, dan mandiri. Dengan bekal dan sikap unggul yang dimiliki, para santri kni mampu bersaing dalam menghadapi realita kehidupan.

“Hampir seluruh santri tidak ada yang gagal ketika menghadapi dunia nyata, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat,” jelas Prof Zain.

Baca Juga  UIN Maliki Malang Terus Berkembang Jadi Kampus Unggul Berkelas Internasional

Ketua PCNU Kabupaten Malang KH Hamim Kholil juga hadir dalam kegiatan ini. Dalak kesempatan tersebut, KH Hamim menyampaikan, memang seorang santri haruslah menebar kebermanfaatan untuk masyarakat luas. Selain itu, mereka harus peka terhadap berbagai masalah yang ada di sekitarnya.

Kepekaan ini, tentunya selaras dengan PCNU Kabupaten Malang yang saat ini berupaya untuk bagaimana menangani kemiskinan di Kabupaten Malang. “Dan ini merupakan salah satu implementasi dari hakikat seorang santri” terangnya.

Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Malang Dr M Sutomo berharap agar pelaksanaan bedah buku ini semakin memberikan inspirasi dan menambah semangat serta juga memperluas wawasan yang dimiliki oleh generasi penerus bangsa.  “Tidak hanya mengaji, tapi santri juga bisa berkarya” pungkasnya. (as/hel)