INDONESIAONLINE –  Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Raden Mas Said Surakarta tengah menjadi sorotan publik. Hal itu lantaran adanya rangkaian Pengenalan Budaya dan Akademik (PBAK) 2023 yang mewajibkan mahasiswa baru (maba) mendaftar aplikasi pinjaman online (pinjol).

Dema mewajibkan maba untuk mendaftar aplikasi pinjol guna mencari sponsor acara festival budaya. Sistem kerjanya adalah sponsor yang diterima Dema dihitung berdasarkan akun mahasiswa yang sudah aktif mendaftar di tiga aplikasi pinjol.

Tiga marketplace pinjaman online yang bekerjasama dengan DEMA UIN Raden Mas Said Surakarta. (Foto: Instagram)

Tiga marketplace pinjaman online yang bekerjasama dengan DEMA UIN Raden Mas Said Surakarta. (Foto: Instagram)

Dari 3.000 maba yang sudah mendaftar, disebutkan bahwa 1.000 di antaranya tidak lolos. Artinya ada 2.000 maba yang datanya sudah terdaftar di aplikasi pinjol.

Menanggapi hal itu, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Dr H Mudofir SAg MPd pun buka suara. Rektor menyebutkan sponsorship kegiatan festival budaya bukan bagian dari kegiatan PBAK.

Baca Juga  Kemendikbud Berbagi Tips Jaga Keamanan selama UTBK-SNBT

Berikut ini pernyataan lengkap rektor UIN Raden Mas Said Surakarta terkait PBAK 2023, dikutip Instagram resmi UIN Raden Mas Said Surakarta:

“Assalamu’alaikum wr wb. Dalam menanggapi berita yang berkembang di media massa dan media sosial terkait dengan masalah sponsorship kegiatan festival budaya yang dikaitkan dengan PBAK UIN Raden Mas Said Surakarta, maka pimpinan telah melakukan langkah-langkah yang periu sebagai benkut:

1. Pelaksanaan PBAK sudah diatur dalam peraturan Dirjen Pendidikan Isiam Nomor 4962 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan peda Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Keputusan Rektor LAIN Surakarta Nomor 295 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum PBAK Pada IAIN Surakarta.

2. Pelaksanaan PBAK UIN Raden Mas Said Surnkarta sudah dianggarkan dan dibiayai oleh kampus,

3. Kegiatan Festival Budaya yang dilakukan oleh DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta tidak ada kaitannya dengan PBAK dan dilaksanakan di luar jadwal PBAK.

Baca Juga  Lawan Begal Bercelurit Bermodal Korek Api, Ini yang Terjadi

4. DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta melangkah sendiri dalam melekukan penggalangan dana sponsorship dan tidak melaporkan terlebih dahulu kepada pimpinan universitas.

5. Pimpinan telah melakukan pemanggilan dan teguran terhadap DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta untuk membatalkan kerjasama dengan pihek-pihak yang berpotensi merugikan lembaga dan mahasiswa dalam waktu 1 x 24 jam.

6. Jika terjadi pelanggaran dalam praktik pencarian sponsorsip oleh DEMA den SEMA, akan diselesaikan oleh Dewan Kode Etik Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta.

Dalam poin keenam, disimpulkan jika Dema dan Sema terancam drop out jika terbukti melanggar dalan praktik sponsorsip.

Sementara itu, akun Instagram Dema UIN Raden Mas Said Surakarta, juga menyatakan telah membatalkan kerja sama dengan tiga marketplace pinjaman online. Namun diketahui data 2.000 maba telah terdaftar di tiga marketplace tersebut. (bin/hel)