INDONESIAONLINE – Nama ketua PBNU Mohamad Syafi’i Alieha atau Savic Ali tengah menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah Ketum PBNU Yahya Cholil Syaquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa Savic Ali dicutipaksakan dari jabatan ketua PBNU lantaran mendukung paslon capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Menanggapi ramainya pernyataan Gus Yahya tersebut, Savic Ali pun membenarkan bahwa dirinya cuti dari PBNU. “Betul, dan saya jg sdh kirim surat cuti. Demi menjaga PBNU yang ingin berdiri di atas semua golongan. Sesuai surat edaran PBNU, pengurus yang nyaleg ato jd tim sukses mesti cuti dr kepengurusan NU,” tulis Savic Ali, melalui akun X pribadinya @savicali, dilihat Jumat (29/12/2023).

Savic juga menjelaskan bahwa di PBNU terdapat aturan bahwa pengurus harian NU tidak boleh merangkap menjadi pengurus harian partai politik. “Kemudian juga ada aturan bahwa pengurus harian NU (PB/PW/PC) tidak boleh merangkap mjd pengurus harian partai politik. Jadi harus mundur salah satu. Jika tidak mundur dr pengurus harian partai politik maka akan diberhentikan dr kepengurusan NU,” jelasnya.

Baca Juga  Jusuf Kalla Ingatkan Rakyat Cermat Pilih Pemimpin, Singgung Capres Suka Marah-Marah

Savic pun menegaskan bahwa selama cuti, dirinya telah nonaktif dari segala kegiatan PBNU. Termasuk tidak akan menggunakan atribut PBNU dan fasilitas NU lainnya.

“Dengan cuti saya jg non-aktif dr seluruh rapat dan bahkan off dr grup WA pengurus PBNU. Saya jg tidak akan menggunakan atribut sbg Ketua PBNU, tidak menggunakan kantor serta fasilitas2 NU yang lain. Mirip pegawai negeri yang gak boleh pake fasilitas kantor buat kegiatan politik gitulah,” tandas Savic.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan Mohamad Syafi’i Alieha atau Savic Ali ‘dicutipaksakan’ dari jabatan ketua PBNU. Hal itu dilakukan setelah Savic menjadi tim pemenangan capres-cawapres nomor urut 3. Gus Yahya menegaskan segala pernyataan Savic Ali terkait Pilpres 2024 tidak mewakili sikap PBNU.

Pernyataan Gus Yahya tersebut ramai dan beredar viral di media sosial. Awalnya, Gus Yahya berbicara soal waktu pelaksanaan muktamar pemikiran NU dan kondisi sekarang yang serba sensitif.

Baca Juga  PKB Kota Blitar Daftarkan 25 Bacaleg ke KPU, Yasin Targetkan 7 Kursi DPRD

“Ini menjelang ada pilpres sehingga segala sesuatu sebetulnya sensitif. Nah saya sendiri tidak menghalangi, karena ya lumayan ada kegiatan. Yang kedua ya memang ada harapan. Seperti disampaikan Pak Ulil tadi bahwa ini akan memberikan isi yang berbeda, isi alternatif ke ruang percakapan publik supaya tidak hanya diisi oleh kampanye saja. Cuma risikonya ya tetap tinggi,” kata Gus Yahya, dikutip akun X @savicali.

Gus Yahya lalu menyinggung Savic Ali yang masuk tim pemenangan salah satu capres. Dia mengatakan pernyataan Savic tidak merepresentasikan sikap PBNU.

“Apalagi itu saya lihat ada pembicaraannya Savic Ali segala macam, itu kan, itu tim pemenangan, itu. Bahaya itu. Harus saya tegaskan di sini, Savic Ali ini sekarang sedang dicutikan secara paksa dari PBNU sehingga apa pun yang dia katakan sama sekali tidak mewakili PBNU,” kata Gus Yahya.

Sebagai informasi, Savic Ali kini menjabat sebagai direktur komunikasi online tim Mahfud MD (MMD).  (bin/hel)