INDONESIAONLINE – Kasus dugaan pungli di sekolahan kembali mencuat. Kini terjadi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim). Di mana dugaan pungli ini terjadi di SMAN dan SMKN Tanjung Bumi.

Dugaan pungli ini terkait pembelian seragam sekolah  senilai Rp 1,5 juta. Hal ini diwajibkan kepada siswa sebagai pembayaran PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

“Saya dan siswa lain tetap disuruh membayar PPBD. Sekolah tidak mau menggratiskan PPBD, malah mewajibkan kepada siswa untuk segera membayar” ungkap salah satu siswa SMAN Tanjung Bumi yang namanya dirahasiakan ini, Senin (31/7/2023).

Kondisi ini pula yang membuat PMII Bangkalan kembali bereaksi. Melalui Ketua Cabang PMII Bangkalan Syamsul Hadi, disebutkan kejadian tersebut karena tidak seriusnya Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan menyelesaikan pungli di tingkat SMA dan SMK.

Baca Juga  KCS SMK PGRI 3 Malang, Komitmen Wujudkan Pelajar Pancasila Berkarakter Anti Bullying

“Kita pernah melakukan aksi dan cabang dinas pendidikan berkomitmen untuk memanggil kepala sekolah terkait temuan atau aduan yang masuk ke kami. Tapi sampai saat ini tidak ada tindaklanjut yang jelas,”ucapnya.

Syamsul Hadi pun menyampaikan SE Disdik Jawa Timur Nomor 420/4849/101.1/2023 tertanggal 27 Juli 2023 yang sangat jelas melarang sekolah memperjualbelikan seragam dengan harga yang tidak wajar.

“Kami curiga, jangan-jangan ada main para pemangku kebijakan terkait kasus pungli pendidikan yang terus bergulir ini,” ujarnya yang juga menegaskan bila kasus-kasus itu terus terjadi maka pihaknya tak segan untuk membawa data-data tersebut ke Gubernur Jatim.

Terpisah, Kepala Cabang Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan Pinky Hidayati mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah SMKN 1 Tanjung Bumi tidak ada kegiatan terkait seragam sejak SE larangan penjualan seragam di koperasi sekolah diterbitkan.

Baca Juga  Dapat Apresiasi Kemenag, UIN Malang Sukses Laksanakan Program Bahasa dan Akademik 2023

Selanjutnya, jika ada hal-hal lain, Pinky mengaku akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan untuk dilakukan klarifikasi lebih lanjut.

“Berkaitan dengan kejadian atau temuan di bawah, selanjutnya akan kami panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi lebih lanjut,” tutur Pinky saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsApp.

“Apabila ada yang bisa disampaikan kepada kami sebagai dasar pembinaan, kami sangat berterima kasih,” imbuhnya (if/dnv).