JATIMTIMES – Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Malang dipastikan akan tetap dijalankan. Namun, harus dengan pengetatan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji, saat ditemui di sela giatnya, Selasa (18/1/2021). Menurutnya, kondisi siswa yang terindikasi positif Covid-19 di MAN 2 tidak akan mempengaruhi aktivitas belajar mengajar di sekolah lain. Asalkan, semua sekolah taat akan prokes.

Terlebih, penanganan Covid-19 juga sigap dilaksanakan oleh tim kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang terhadap sekolah yang bersangkutan.

“Itu kan lingkupnya di SMA, saya kira sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa yang penting mitigasi di kita. Dengan cara prokes dikuatkan. Ada sebuah kewajaran sebetulnya, ada 1-2 (pasien positif Covid-19) tapi segera diatasi,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Bebaskan Denda Akta Kelahiran hingga Juli 2022

Untuk diketahui, MAN 2 Malang dalam 2 pekan ke depan akan kembali memberlakukan sistem pembelajaran secara daring. Menyusul, hingga hari ini telah ditemui sebanyak 8 siswa reaktif antigen pasca adanya 1 siswa yang positif Covid-19.

Namun, kondisi pelaksanaan sekolah secara daring di sekolah tersebut dipastikan Sutiaji tidak untuk sekolah lainnya di Kota Malang. Hal ini juga sebagai upaya untuk tetap bisa survive dalam peningkatan perekonomian seiring dengan penanganan Covid-19.

“Kalau satu tutup semua tutup ya kapan ekonomi kita mau bergerak. Harus ada keberanian, dengan catatan kita tidak boleh abai terhadap prokes,” tegasnya.

Sutiaji juga memastikan, seluruh staf, guru hingga siswa di MAN 2 Malang kurang lebih 600 orang telah menjalani tracing dan testing. Proses itu masih berlangsung hingga hari ini guna mencegah perluasan penyebaran Covid-19.

Baca Juga  Pertama Kali di Indonesia, Pemkab Malang Mulai Jalankan Pemerintahan Digital

“Jadi tanggal 15 kemarin itu kasus Covid-19 satu orang, di sana kan boarding school jadi lebih mudah proses Tracing-nya. Siswanya yang kena sudah isolasi mandiri, hari ini seluruh karyawan, siswa, dan guru sudah di-Tracing dan di testing. Masih nunggu hasilnya,” pungkasnya.



Arifina Cahyati Firdausi