INDONESIAONLINE – Sebuah surat yang ditujukan kepada para pejuang Hamas beredar di media sosial. Surat itu berasal dari seorang Ibu dan anak warga Israel yang dibebaskan sebagai sandera oleh Hamas.

Seperti yang diketahui, Israel berusaha mencegah para tawanan yang sudah dibebaskan untuk berbicara di hadapan publik dan media. Bahkan ada yang mengusulkan agar para tawanan bersama keluarganya dipenjara.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan kesaksian orang Palestina selama ditahan di penjara Israel. Selama itu pula mereka diperlakukan tidak manusiawi.

Adapun surat yang ditulis warga negara (WN) Israel yang telah dibebaskan menyusul kesepakatan gencatan senjata empat hari itu ditulis oleh Danielle Aloni yang ditawan bersama putrinya, Emilia. Surat tersebut dirilis oleh sayap militer Hamas yang diunggah kembali oleh akun Tiktok @fakedbarbie.

Dilihat pada Selasa, (28/11/2023), sebelum sandera Israel meninggalkan Gaza, Danielle Aloni menulis surat tanda “terima kasih” kepada Hamas.

“Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” tulis Danielle.

Surat tulisan tangan itu tertulis dalam bahasa Ibrani. “Dia (Emilia) mengakui bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik,” ungkapnya.

Danielle  mengakui perawatan baik yang diberikan kepada para sandera di Gaza dan dia menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih atas waktu yang Anda habiskan sebagai perawat,” tambahnya.

Lebih lanjut ia juga menyatakan putrinya tidak hanya tertarik dengan Hamas, tetapi juga merasa seperti seorang ratu.

“Anak-anak seharusnya tidak disandera. Namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini. Putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza,” katanya.

Baca Juga  Qatar Ancam Stop Ekspor Gas ke Dunia

Danielle mengatakan dalam suratnya soal perjalanan panjang yang mereka lalui. Dia mengaku belum pernah bertemu dengan orang berlaku tidak baik terhadapnya. “Anda telah memperlakukannya dengan baik dan penuh kasih sayang,” ucapnya.

“Saya akan mengingat perilaku baik Anda yang ditunjukkan meskipun dalam situasi sulit yang Anda hadapi dan kerugian besar yang Anda derita di sini, di Gaza,” ungkap Danielle.

“Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik,” tulisnya dan menambahkan ucapan selamatnya kepada warga Gaza.

“Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera… kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda,” kata dia.

Danielle dan Emilia Aloni termasuk di antara 24 sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 24 November. Mereka ikut terjebak dalam rangkaian operasi Al-Qassam saat mengunjungi saudara perempuan dan keluarganya di Kibbutz Nir Oz di Israel selatan, wilayah Palestina yang saat ini dirampok Israel.

Inilah surat lengkapnya:

“Kepada para jenderal yang menemani saya beberapa waktu lalu  minggu, sepertinya kita akan berpisah besok.

Namun, saya dengan tulus berterima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas kemanusiaanmu yang luar biasa engkau tunjukkan pada putriku, Emilia.  Anda telah memperlakukannya seperti orang tua,  mengundangnya ke kamar Anda, membuatnya merasa seperti Anda  bukan hanya teman, tetapi orang-orang terkasih yang sejati dan penuh perhatian.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih untuk tak terhitung jumlahnya,  jam yang Anda habiskan sebagai pengasuh.  Terima kasih telah bersabar bersamanya, memanjakannya dengan manisan dan buah-buahan, dan menyediakan segalanya bahkan ketika semua itu tidak mudah tersedia. 

Baca Juga  Miliarder Vietnam Divonis Mati dalam Kasus Penipuan Bank Terbesar di Dunia

Anak-anak tidak seharusnya dipenjara, tapi terima kasih dan orang-orang lain yang kami temui di sepanjang jalan. Putriku menganggap dirinya seorang ratu di Gaza.

Selama perjalanan panjang kami, kami bertemu individu dari berbagai jajaran dan pimpinan (Al-Qassam, red), dan masing-masing  memperlakukannya dengan kelembutan, kehangatan, dan rasa cinta.

Aku akan selamanya menjadi tawanan rasa syukur karena dia tidak meninggalkan tempat ini dengan kejutan psikologis yang berkepanjangan.  Aku akan mengingat perbuatan baikmu meski situasinya sulit dan kerugian besar yang Anda hadapi di sini, di Gaza. 

Kami sangat menghargai persahabatan yang baik.  Semoga kalian semua sehat dan sejahtera.

Saya berharap kesehatan dan cinta untuk Anda dan keluarga Anda. 

Terima kasih

Daniel dan Emilia

Surat Danielle semakin mempertegas bahwa para tawanan Israel diperlakukan baik selama disandera di Gaza.

Hal ini pula yang menjadi penyebab Israel melarang para sandera yang dibebaskan bicara kepada pers. Israel tak ingin warganya sendiri memuja-muji perlakuan baik pejuang Palestina, sementara mereka memperlakukan warga Palestina yang dipenjara dengan kejam.

Hingga hari ketiga gencatan senjata (Minggu, 26/11), Hamas telah melepaskan 58 sandera dan Israel melepaskan 117 warga Palestina yang telah dipenjara bertahun-tahun.

Namun, tak cuma melepaskan 117 orang tersebut. Pasukan zionis itu juga menangkap 116 warga Palestina di Tepi Barat.

Saat ini, Israel memenjarakan sekitar 5.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. (mut/hel)