INDONESIAONLINE – Pada Tahun 2023, Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim) menargetkan sebanyak enam sampai tujuh Unit Transfusi Darah (UTD) di wilayah Provinsi Jatim bisa mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). 

Hal itu disampaikan Ketua Umum PMI Jatim Mayjen TNI (Purn) Imam Utomo Soeparno usai memberikan sambutan dan membuka acara seminar ilmiah tahunan Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia (PDTDI) Jatim tahun 2023 di Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, 16-17 Februari 2023. 

“(Target 2023) kira-kira ada enam atau tujuh (UTD) yang harus ditingkatkan (tersertifikasi CPOB), untuk daerahnya masih kita rapatkan lagi, yang siap mana,” ungkap Imam Utomo kepada JatimTIMES.com. 

Mantan Gubernur Jatim dua periode itu menuturkan, bahwa hingga saat ini terdapat empat UTD di Provinsi Jatim yang telah tersertifikasi CPOB. Keempat UTD tersebut berada di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Malang dan Kabupaten Lumajang. 

Baca Juga  Pernah Alami Kesemutan? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

“Di Jawa Timur ada 38, satu yang belum ada UTD-nya yaitu Batu, karena memang baru dibentuk, lainnya 37 itu baru empat yang mempunyai kriteria CPOB, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang dan Lumajang. Lainnya itu masih bertahap,” jelas Imam. 

Pria yang dulunya pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya ini menyampaikan, bahwa UTD bertugas untuk menyiapkan darah yang aman, bagus dan berkualitas untuk diberikan kepada manusia yang membutuhkan. 

Menurutnya, terdapat ketentuan yang mengharuskan darah di UTD dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Pasalnya, darah yang akan digunakan untuk manusia membutuhkan, sudah dianggap seperti obat yang diprioritaskan. 

“Darah itu dianggap sebagai obat yang diprioritaskan, makanya harus ada pemeriksaan. Pemeriksaan yang melakukan BPOM, jadi yang memeriksa darah untuk menjadi obat yang baik itu ya BPOM,” jelas Imam.

Baca Juga  Targetkan Kategori Nindya, Pemkot Mojokerto Adakan Rakor KLA

Maka dari itu, pihaknya mendorong masing-masing UTD di Provinsi Jatim agar terus berupaya meningkatkan kualitas darah yang ditampung dengan memiliki sertifikasi CPOB. 

Pihaknya pun mengakui bahwa peningkatan kualitas darah di masing-masing UTD tersertifikasi CPOB merupakan hal yang berat.  Namun, peningkatan kualitas di masing-masing UTD menjadi prioritas, karena untuk kepentingan hidup manusia. 

“Untuk itu peningkatkan UTD itu harus betul-betul diprioritaskan. Apakah itu laboratoriumnya, apakah itu personelnya, peralatannya, gedungnya, itu harus betul-betul bersih,” pungkas Imam.