INDONESIAONLINE – Sejak mencuatnya kasus debt collector yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta berujung anggota Bhabinkamtibmas bernama Aiptu Evin Susanto dibentak, pihak kepolisian mendapatkan banyak keluhan masyarakat terkait aksi premanisme.

Menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, dalam aksi premanisme para debt collector itu, terdapat istilah silent sound yang membuat masyarakat menjadi resah. Pada saat akan melaporkan, para warga mengaku diancam debt collector.

“Masyarakat sebenarnya takut resah tapi untuk mau lapor polisi dia juga takut karena diancam. Kami sejak viralnya kasus ini banyak terima laporan ancaman-ancaman. Kami ada rekaman semua sehingga orang ini takut lapor kepolisian,” kata Hengki dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga  Polisi Ringkus Copet Wanita Berpakaian Syar'i dan Bercadar di Masjid Al Jabbar Bandung

Selanjutnya, Hengki meminta masyarakat agar melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian. Pihaknya pun berkomitmen akan menindak tegas semua pelaku yang terlibat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan criminal justice system kejaksaan dan sebagainya. Melindungi pelapor sehingga tidak akan terjadi silent sound, tidak terjadi fenomena masyarakat takut terhadap aksi premanisme yang terjadi dan membuat resah warga,” jelasnya.

Sementara sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta jajaran meningkatkan patroli untuk menindak aksi premanisme di DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Kapolda menyampaikan kepada seluruh Polres jajaran untuk melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan untuk menuntaskan semua kekerasan-kekerasan yang memang dilakukan oleh preman,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (22/2).

Baca Juga  Biadab, Mertua Bunuh Menantu Hamil 8 Bulan karena Tolak Berhubungan Badan

Lebih lanjut Trunoyudo mengatakan jika hal tersebut sangat penting untuk dilakukan agar bisa menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat berjalan kondusif.

Tak hanya itu, Trunoyudo juga meminta kepada masyarakat agar melaporkan tindakan premanisme lain yang mereka jumpai. Laporan itu menurut Trunoyudo akan direspon dengan segera.

Trunoyudo juga berharap dengan adanya upaya penghentian aksi premanisme bisa menghentikan aksi itu terulang lagi.

“Terkait dengan apa yang disampaikan bapak Kapolda Metro terkait dengan premanisme tentu kita mengharapkan ini tidak ada lagi,” ujarnya.