INDONESIAONLINE – Istilah baru muncul setelah adanya peristiwa jamaah haji terlantar di Arafah dan Mina. Istilah tersebut adalah ‘haji koboi”. Istilah haji koboi ini digunakan untuk para jemaah yang tak menggunakan visa haji untuk beribadah haji.

Adapun para ‘haji koboi’ ini datang dari Indonesia menggunakan visa ziarah. Awalnya mereka mendarat di Riyadh, lalu melanjutkan perjalanan ke Makkah ataupun Madinah, baik lewat penerbangan domestik maupun jalur darat.

Keberadaan Haji Koboi ini, menurut Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Yandri Susanto, akan jadi bencana haji ke depan jika tidak ditertibkan. Karenanya ia meminta Pemerintah Indonesia menghalau jemaah non-visa haji ini di masa depan. Timwas khawatir jemaah bervisa ziarah ini akan menyebabkan bencana pelaksanaan haji yang lebih dahsyat di masa depan.

Yandri melanjutkan, tahun ini ada 500 ribu haji koboi. “500 ribu itu kan banyak, hampir 2 kabupaten kalau di Kalimantan, hampir 10 kabupaten kalau di Papua. Tumpek blek dengan jemaah haji yang pakai visa haji,” kata Yandri kepada wartawan di Makkah, Minggu (2/7/2023).

Baca Juga  Netizen Kritisi Laporan Kemenag ke Polda Soal Umrah Backpacker

Yandri juga menduga ada kongkalikong oknum Indonesia dan Arab Saudi yang memfasilitasi keberangkatan jemaah bervisa ziarah hingga bisa berhaji. Pemerintah harus bisa membasmi oknum-oknum yang bermain tersebut.

“Saya mensinyalir di sini banyak permainan. Banyak kongkalikong di sini, ya rupiah juga, ya kan money juga,” ujar politikus PAN ini.

Selanjutnya Yandri meminta agar pemerintah Indonesia mengajak bicara pihak Saudi untuk memberantas jemaah haji bervisa ziarah. Harus ada sistem yang dibuat dan dijalankan bersama antara Indonesia dan Saudi untuk menghalau kedatangan haji koboi ini.

“Kalau ini tidak dibasmi, saya khawatir tahun depan itu akan menjadi bencana haji lanjutan,” ujar Yandri.

Seperti yang diberitakan sebelumnya ribuan jemaah haji Indonesia terlantar di Muzdalifah, Arab Saudi. Para jemaah menunggu bus jemputan di bawah terik panas matahari mencapai 41 derajat celcius. Bahkan beberapa di antara mereka pingsan karena terik matahari yang terlalu panas.

Baca Juga  Kemensos Pastikan Semua Kebutuhan Makanan Pengungsi Semeru Tercukupi

“Saat ini banyak jemaah Indonesia, termasuk salah satunya jemaah haji kloter 22 asal Labuhan Batu Utara, Paluta, Sibolga terjebak di Muzdalifah mulai dari semalam,” ungkap perekam video yang diduga petugas medis di Arab Saudi, Rabu (28/6/2023).

Selain itu, ada juga peristiwa para jamaah haji asal Indonesia yang didominasi lansia tidur di luar tenda pemondokan di Mina.

Para jemaah itu terlihat menggelar kasur didepan tenda. Tak hanya itu, barang-barang para jamaah yang terdiri dari koper nampak masih berada diluar tenda. Bahkan diantara mereka terlihat ada yang membongkar koper diatas kasur tersebut. (mut/hel)