INDONESIAONLINE – UIN Maliki (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim) Malang  terus melakukan upaya peningkatan kompetensi  sumber daya manusia di Kampus Ulul Albab dalam bidang bahasa Arab. Salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan melalui program “Bulan Bahasa Arab di Indonesia”, Senin (29/1/2024).

Dalam pelatihan ini, UIN Maliki Malang menggandeng King Salman Global Academy for the Arab Language (KSGAAL). Beberapa program akan tersaji dalam kegiatan yang diselenggarakan mulai 29 Januari hingga 2 Februari 2024 itu. Program tersebut yakni konferensi internasional, kursus pengembangan keterampilan guru, pelatihan pengembangan pemahaman membaca, dan pelatihan pengembangan keterampilan mendengarkan.

2

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM. Zainuddin MA menyampaikan,  kegiatan ini semacam training of trainer (ToT) bahasa Arab yang melibatkan langsung mentor dari Arab. Pusat Bahasa Arab di UIN Malang telah dipercayai oleh instansi terkait dalam hal pelatihan bahasa Arab.

“Ini sudah beberapa kali atau kesekian kali. Pusat Bahasa Arab di sini sudah dipercaya oleh Kementerian Agama dan Arab untuk memberikan pelatihan-pelatihan, penulisan buku, termasuk menguji mereka yang studi lanjut yang dibiayai oleh negara,” jelas Prof Zain, sapaan rektor UIN Malang.

Baca Juga  Mau Lanjut S2 Tapi Bingung Jurusan Apa? Ini 10 Pilihan yang Paling Dibutuhkan di Masa Depan

Lebih lanjut rektor menyampaikan agar para peserta dapat secara sungguh-sungguh untuk mengikuti pelatihan yang diberikan  pemateri. Dengan begitu, ke depannya diharapkan akan banyak expert atau pelatih bahasa Arab yang ada di Indonesia.

1

“Semoga kegiatan ini terus berlangsung, dapat menghasilkan para expert dan pelatih bahasa Arab,” katanya.

Abdullah bin Saleh Al-Washmi, sekretaris jenderal KSGAAL, menyampaikan soal
“prinsip dasar dalam mempersiapkan tes untuk pelajar bahasa Arab (bahasa kedua)”.
Nantinya akan ada tahapan, penilaian. Dan, akan diberikan sebuah skor atas hasil dari pelatihan peserta.

Kemudian dilakukan evaluasi dari data berbagai sumber dengan cara tertentu, untuk membuat keputusan yang tepat mengenai apa yang akan dievaluasi.

3

“Kemudian, mengeluarkan penilaian nilai atas hasil karya siswa (tertulis/lisan/praktik),” jelasnya.

Dalam pelatihan terdapat  beberapa metode yang digunakan, yakni metode tata bahasa dan terjemahan. Dengan metode ini, peserta merancang tes yang terdiri dari satu atau dua pertanyaan, termasuk teks beberapa paragraf yang dapat dibaca dari bahasa target, dan kemudian meminta siswa untuk menerjemahkannya.

Baca Juga  Rektor Prof Zain Tutup PPSL dan LAPP di UIN Maliki Malang

Kemudian, metode langsung dapat juga digunakan. Alih-alih menguji siswa dalam membaca atau menulis melalui penerjemahan, dapat dilakukan  pengujian dalam mata pelajaran terpisah, yang masing-masing mewakili salah satu dari empat keterampilan (mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan lainnya).

Berikutnya metode membaca. Tes ini terdiri dari dua bagian membaca teks. gang pertama: tes membaca nyaring (lisan) dan yang kedua, tes membaca dalam hati.

Namun metode pengujian yang paling penting dalam metode pengajaran adalah ceramah dan diskusi.

Lebih detail ia menjelaskan isi program dalam pelatihan. Nantinya terdapat terdapat jenis tes umum dalam program pengajaran bahasa Arab kepada non-penutur asli. Kemudian dilanjutkan penilaian, evaluasi dan penguatan, bagian uji objektivitas dan nonobjektivitas.

Kemudian hubungan antara ujian dan tujuan, tes unsur bahasa yang disusun berbeda dan informasi yang tersusun dalam database, tes keterampilan bahasa pada tingkat yang berbeda dan evaluasi menurut model kontekstual berdasarkan tugas penulisan alternatif dengan contoh-contohnya. (as/hel)