UIN Malang Gelar Upacara 17 Agustus, Rektor: Bumikan Nilai-Nilai Moderasi Beragama

Seluruh civitas akademika UIN Maliki Malang ikuti upacara 17 Agustus dengan berbaju adat.

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menyelenggarakan upacara 17 Agustus pada Kamis (17/8/2023). Berlangsung dengan khidmat, upacara diikuti para seluruh  civitas UIN Maliki Malang dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM. Zainuddin MA menyampaikan bahwa momen ini mengingatkan akan perjuangan para pahlawan yang begitu berat dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Karenanya, perjuangan berat para pahlawan harus dihargai dan dilanjutkan generasi penerus dengan melakukan pembangunan dan hal-hal yang positif.

Upacara ini menjadi salah bentuk penghormatan terhadap perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

“Kita tengah mengenang bambu-bambu runcing yang pernah bersimbah darah sebagai saksi bisu perjuangan para pahlawan. Ini adalah momen yang memutar kembali sejarah peristiwa bersejarah, mengisahkan tentang mereka yang rela berkorban demi kemerdekaan dan masa depan generasi bangsa,” ucap Prof Zain.

Lebih lanjut Prof Zain menyampaikan, dalam perkembangan era Industri 4.0 yang semakin kompetitif, maka menjadi sebuah hal yang penting, dimana mengisi kemerdekaan ini dengan kinerja terbaik, agar Indonesia terus bergerak maju.

Merujuk pada pidato Presiden Joko Widodo, Prof Zain  menegaskan, peluang besar Indonesia meraih posisi lima besar kekuatan ekonomi dunia, Indonesia Emas 2045. Bonus demografi yang mencapai puncak pada tahun 2030-an menjadi peluang strategis untuk mencapai tujuan tersebut.

Di sisi lain, sebagai lembaga pendidikan, Kementerian Agama (Kemenag), diamanahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemuda Indonesia yang berintelektual dan berakhlak.

Keberhasilan para siswa madrasah, sekolah maupun kampus berbasis agama menjadi motivasi atau pelecut untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten menghadapi tantangan masa depan. Daya saing Indonesia pun turut terdongkrak melejit dikancah global atas kontribusi para generasi penerus tersebut.

Lebih dari itu, Prof Zainuddin menggarisbawahi pentingnya untuk menjaga kerukunan umat beragama dan semangat toleransi, yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Nilai-nilai moderasi beragama yang terus dibumikan, juga berimbas pada peningkatan Indeks Kerukunan Umat Beragama yang terus naik dari tahun ke tahun.

Disisi lain, Rektor asal Bojonegoro tersebut juga berpesan, agar momen peringatan kemerdekaan ini juga mendorong para pegawai dilingkungan Kemenag terus solid meskipun ditengah perbedaan dan juga dimana waktu perhelatan politik yang tak lama lagi datang.

Pihaknya berharap, agar dalam momen tersebut, para pegawai dapat bijak dengan perbedaan dan dapat mewarnai suasana pemilu dengan semangat yang positif. Peringatan HUT RI ke-78 ini menjadi momen untuk merenungkan sejarah dan menguatkan semangat untuk terus maju.

Persatuan menjadi sebuah hal yang harus terus diperkuat guna mengantarkan dan mewujudkan Indonesia pada era yang gemilang. “Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia. Mari bersama, terus melaju untuk Indonesia maju! Merdeka, merdeka, merdeka!,” pungkasnya. (as/hel)