Ziarah Makam Raden Kartowibowo Jadi Saran Akademisi Peringati Hardiknas

Makam Raden Kartowibowo pahlawan pendidikan di Blitar (ar/io)

INDONESIAONLINE – Sebuah usulan menarik muncul di tengah peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Blitar, Jawa Timur (Jatim). Sejumlah akademisi dan tokoh masyarakat setempat mengajukan ide untuk memperkenalkan tradisi baru dalam memperingati Hardiknas, yaitu dengan mengadakan ziarah ke makam Raden Kartowibowo.

Raden Kartowibowo, yang lebih dikenal sebagai Kartowijoyo, merupakan seorang pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam bidang pendidikan di Blitar. Sebagai seorang intelektual dan pendidik, Kartowijoyo dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan sistem pendidikan di daerah tersebut.

Ide untuk mengadakan ziarah ke makam Kartowijoyo dalam rangka memperingati Hardiknas muncul sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas dedikasinya dalam memajukan pendidikan di Blitar. Diharapkan bahwa dengan mengunjungi makam beliau, masyarakat dan pelaku pendidikan dapat mengambil inspirasi dan semangat baru untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut.

“Dalam menjaga keberlangsungan sejarah, kita perlu merayakan dan mengenang jasa-jasa tokoh-tokoh pendidikan yang telah berperan besar dalam perkembangan pendidikan di Indonesia,” ucap Novi Catur Kaprodi Sosiologi dari Unisba Blitar, Selasa (7/5/2024).

Novi Catur juga mengatakan, kegiatan ziarah ke makam Raden Kartowibowo bisa menjadi momen yang berarti untuk merenungkan perjalanan pendidikan di Blitar. Selain itu, ziarah juga dapat menjadi ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para pendidik, siswa, dan masyarakat setempat.

“Dengan melibatkan instansi pemerintahan, kita dapat memastikan bahwa tradisi ini terus berlanjut dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peringatan Hardiknas di Blitar,” ujarnya.

Tidak hanya sebagai acara seremonial, namun ziarah ke makam Kartowijoyo juga dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk mengadakan diskusi, seminar, atau lokakarya yang berkaitan dengan isu-isu pendidikan saat ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan di Blitar.

Sebagai bagian dari usulan ini, juga diajukan untuk membangun sebuah pusat informasi atau museum pendidikan yang berlokasi di sekitar makam Kartowibowo. Museum ini dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pameran berbagai artefak dan dokumentasi mengenai sejarah pendidikan di Blitar, serta memperkenalkan kontribusi-kontribusi tokoh-tokoh pendidikan lokal lainnya.

Dukungan terhadap usulan ini pun mulai berkembang di kalangan masyarakat Blitar. Banyak yang percaya bahwa memperkenalkan tradisi baru dalam peringatan Hardiknas ini akan memberikan nilai tambah bagi pendidikan di daerah tersebut, serta memperkuat identitas lokal dan kebanggaan akan warisan budaya pendidikan yang dimiliki oleh Blitar.

Slamet Riyadi tokoh masyarakat setempat yang aktif dalam bidang pendidikan juga mendukung usulan tersebut. “Ziarah ke makam Raden Kartowibowo akan memberikan penghormatan yang layak kepada pahlawan pendidikan kita. Selain itu, ini juga dapat menjadi momentum untuk merenungkan arah pendidikan di Blitar ke depan,” katanya.

Menurut rencana, kegiatan ziarah tersebut akan melibatkan guru-guru, siswa-siswi, dan tokoh-tokoh pendidikan di Blitar. Mereka akan berkumpul di makam Kartowibowo untuk melakukan doa bersama dan memperingati jasa-jasanya dalam pengembangan pendidikan

Meskipun masih dalam tahap wacana, namun usulan ini memberikan inspirasi dan harapan baru bagi perkembangan pendidikan di Blitar. Dengan mengambil momentum peringatan Hardiknas sebagai awal, diharapkan tradisi ziarah ke makam Raden Kartowibowo dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari agenda pendidikan dan budaya di Blitar yang terus berkembang dan menginspirasi (ar/dnv).

HardiknasRaden Kartowibowosiapa raden kartowibowoziarah makam