INDONESIAONLINE – Media sosial dihebohkan dengan kabar adanya oknum Partai Ummat yang menawarkan jatah Program Prakerja dan meminta potongan Rp 300 ribu.
Narasi tersebut dibagikan oleh akun X (Twitter) @PartaiSocmed lewat tangkapan layar diduga oknum kader Partai Ummat yang menawarkan slot Program Prakerja. Penawaran itu diklaim sebagai slot khusus bagi partai politik.
“Yang mau daftar program prakerja untuk tanggal 23 japri ya. Soalnya ada slot dari parpol,” tulis tangkapan layar unggahan.
Lantas tangkapan layar lainnya yang diunggah akun Partai Socmed adalah berupa percakapan WhatsApp.
Diduga antara oknum Partai Ummat dengan seorang yang hendak meminta slot Program Prakerja. Dalam tangkapan layar tersebut dijelaskan jika oknum Partai Ummat meminta potongan Rp 300 ribu untuk dimasukkan ke partai saat dana Program Prakerja cair.
“Nanti setelah cair kena biaya 300 ribu ya,” tulis diduga oknum Partai Ummat.
Lantas akun Partai Socmed pun meminta agar Dewan Pengurus Pusat Partai Ummat untuk menindaklanjuti oknum yang mengaku kader Partai Ummat tersebut.
“Selamat siang Partai Ummat. Tolong dicek kadernya di daerah Ciputat Tangsel yg bernama Raffli. Apakah benar pemotongan dana prakerja utk Partai atau utk pribadinya?,” tulis @PartaiSocmed pada Sabtu (23/9/2023) m.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Hingga berita ini diturunkan unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 63,4 ribu kali.
“Belum masuk parlemen udah potong2 beginian. Kalau udah masuk ntar bisa main potong anggaran yg didapat oleh lembaga kemitraannya. Tapi semoga ini hanya oknum, karena Partai Ummat merepresentasikan nilai2 keagamaan. Apalagi ketumnya Masha Allah soleh sekali,” @musyafas****.
“Yg sya dapat info sih, bbrp partai yg terafiliasi k pusat, bisa dpt akses k prakerja, nnt dpat pelatihan gratis sma uang 700. Asal nyerahin fc ktp dan kk. Dari partai X kmrn sya dpt info sih gak dipotong gni,” @nona****.
“Baru tahu kartu prakerja ada jatah parpol. Apalah ini parpol baru non parlemen,” @rachardian*****.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari DPP Partai Ummat maupun dari pihak Kemenaker.
(bn/dnv).