INDONESIAONLINE – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait perkembangan bibit siklon tropis 93S. Berdasarkan pemantauan terbaru pada Rabu (17/12/2025) siang, bibit siklon yang berada di Samudera Hindia, tepatnya di selatan Jawa Timur, itu menunjukkan peningkatan status dengan peluang sedang hingga tinggi untuk berubah menjadi siklon tropis dalam waktu dekat.
”Sistem bibit siklon tropis 93S diprediksi memiliki peluang sedang hingga tinggi untuk menguat menjadi siklon tropis dalam kurun waktu 24 jam ke depan,” tulis BMKG melalui akun resmi media sosialnya.
Dampak Cuaca Ekstrem di Berbagai Wilayah
Munculnya bibit siklon 93S yang memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam) ini memicu potensi cuaca buruk di sejumlah wilayah Indonesia. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah berikut:
- Jawa Tengah & DI Yogyakarta
- Jawa Timur & Bali
- Nusa Tenggara Barat (bagian selatan)
- Nusa Tenggara Timur (bagian barat)
Selain curah hujan tinggi, angin kencang diprediksi akan menyisir pesisir selatan Jawa Barat hingga Bali. Kondisi perairan pun terdampak, dengan gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Samudera Hindia, mulai dari selatan Banten hingga Pulau Sumba.
Selain fokus pada bibit 93S, BMKG juga memberikan perkembangan terkait dua sistem cuaca lainnya:
- Siklon Tropis Bakung: Saat ini berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung. Meski sudah berstatus siklon, kecepatannya diperkirakan akan mulai melandai dalam sehari ke depan.
- Bibit Siklon 95S: Terpantau di Laut Arafura, tepatnya selatan Kepulauan Aru, Maluku. Berbeda dengan 93S, bibit ini memiliki peluang rendah untuk menguat menjadi siklon dalam 24 jam ke depan. Namun, tetap memicu hujan sangat lebat di Maluku bagian selatan-tenggara serta hujan lebat di Papua Selatan.
BMKG terus mengimbau masyarakat, khususnya yang beraktivitas di laut dan tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi, untuk tetap memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. (rds/hel)
