Beranda

Wisata Tanpa Gunung dan Pantai? Bisa! Andalkan Kuliner dan Event

INDONESIAONLINE – Potensi besar kuliner dalam menarik wisatawan jadi bahan diskusi Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono dengan Senator terpilih dari Jawa Timur (Jatim, Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia.

Berdasarkan survei tahun 2024, Marhen mengungkapkan bahwa terdapat empat alasan utama wisatawan memilih destinasi wisata. Pertama adalah kuliner, kemudian budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat, event yang disuguhkan, dan terakhir pemandangan alam.

“Hasil survei ini menunjukkan bahwa kuliner menjadi faktor utama yang dipertimbangkan wisatawan dalam memilih destinasi wisata,” jelas Marhen.

Lebih lanjut, Marhen yang saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah juga menekankan pentingnya identitas lokal dalam menarik wisatawan.

“Sebuah destinasi wisata dapat menjadi favorit pengunjung, terutama generasi Z, jika memiliki kuliner khas, budaya khas, dan event yang menarik. Tidak harus mahal atau mewah, tapi khas dan sesuai identitas lokal. Apalagi jika event tersebut dapat menarik banyak pengunjung. Contohnya, event olahraga yang menarik anak-anak dan sekaligus mengundang kehadiran orang tua mereka,” tuturnya.

Kuliner Jember, Jawa Timur (Jatim) (liputan6)

Marhen juga menambahkan bahwa event yang menarik dapat menjadi peluang untuk mendorong pembangunan akses transportasi.

“Untuk menarik pengunjung dari kalangan menengah atas yang bersedia membayar lebih untuk masuk ke destinasi wisata, maka suguhan event harus sangat atraktif. Semakin atraktif, sebuah daerah bisa semakin dilirik oleh pemerintah pusat untuk mendapatkan akses pembangunan fisik, seperti akses jalan,” jelasnya.

Event Budaya Reog Kota Batu, Jawa Timur (Jatim) (JTN/IO)

Peluang Wisata Lokal Tanpa Mengandalkan Pemandangan Alam

Fakta menarik yang disampaikan Marhen ini menjadi topik diskusi yang hangat dengan Ning Lia. Menurut Ning Lia, survei tersebut menunjukkan peluang bagi desa wisata atau sektor pariwisata di berbagai daerah untuk berkembang tanpa harus mengandalkan pemandangan alam.

“Ini menjadi peluang menarik, bahwa sebuah daerah yang tidak memiliki gunung atau pantai, misalnya, tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan ekonomi produktif melalui wisata lokal yang menarik. Contohnya, kuliner yang instagramable dan bersih,” ucap Ning Lia yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis sosial tersebut.

“Peluang industri wisata yang tidak bergantung pada faktor alam tentu akan memberikan efek domino yang meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Peluang UMKM akan semakin berkembang dan bisa lebih luas, bukan hanya dalam industri pangan,” tambahnya (mbm/dnv).

Exit mobile version