Beranda

7 Daerah yang Pernah Tolak Ustadz Hanan Attaki Beri Berceramah

7 Daerah yang Pernah Tolak Ustadz Hanan Attaki Beri Berceramah

INDONESIAONLINE – Ustaz Hanan Attaki menjadi sorotan usai ditolak oleh Pamekasan Madura untuk berceramah. Tak hanya ditolak, ceramah ustadz Hanan Attaki juga dibubarkan oleh Banser NU.

Peristiwa pembubaran ceramah Ustaz Hanan Attaki sendiri terjadi pada Minggu (12/2) kemarin. 

Madura ternyata bukan satu-satunya daerah yang menolak kehadiran Ustadz milenial itu. Beberapa daerah ternyata juga pernah menolak ustadz Hanan.

Lantas, daerah mana saja yang pernah menolak kehadiran Ustadz gaul, Hanan Attaki? Berikut daftarnya. 

1. Gresik

Pada tanggal 30 Juli 2022, ceramah Ustaz Hanan Attaki dalam Konser Langit di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim, Gresik ditolak. 

Penolakan datang dari PCNU melalui Lembaga Takmir Masjid Gresik (LTMG). Mereka mengirim surat keberatan kegiatan dakwah yang ditujukan kepada Bupati Gresik.

Keberatan itu karena PCNU Gresik mensinyalir pendakwah asal Aceh itu eks anggota HTI. 

“Informasi yang kami terima, memang benar penceramahnya Ustaz Hanan Attaki. Penceramah itu disinyalir eks anggota HTI. Ini bukan men-justice dia eks anggota HTI,” kata Sekretaris PCNU Gresik Mohammad Syifaul Fuad dikonfirmasi detikJatim via telepon, Senin (11/7/2022).

2. Jember

Usai ditolak di Gresik, panitia kembali ingin mengadakan ceramah Ustad Hanan Attaki di Jember. Rencananya, acara digelar 29 Juli 2022 pukul 17.00 WIB di GOR PKSPO Jalan Nusantara, Kecamatan Kaliwates, Jember. Namun lagi-lagi, acara tersebut mendapat penolakan.

Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, penolakan kegiatan ceramah Hanan Attaki karena lebih pada masyarakat Jember yang belum mengenal sosok Hanan Attaki sebagai seorang penceramah.

Ia juga menyebut jika ceramah yang dikemas dalam majelis gaul itu tidak sesuai dengan bentuk ceramah yang ada di Jember.

“Mungkin di salah satu daerah, narasumber tidak ada resistensinya. Tapi di Jember, sebagian masyarakat masih belum begitu mengenal dengan UH (Ustaz Hanan Attaki). Sehingga kita mengedepankan satu prinsip dar’ul mafasid muqaddamu ‘ala jalbil masholih. Bahwa menghindar dari risiko lebih diutamakan daripada mendatangkan kemanfaatan,” ujar Balya kepada wartawan usai audiensi di Pemkab Jember, Kamis (21/7/2022).

3. Situbondo

Mendapat penolakan di Jember, panitia lantas mempertimbangkan menggeser ke Situbondo. Rencananya, acara itu akan digelar di sebuah Pondok Pesantren di Sukorejo, Situbondo.

Namun seperti sebelumnya, ceramah Ustad Hanan kembali ditolak. Kali ini, ketua PCNU Situbondo, KH.Muhyiddin Khotib, salah satu alasan penolakan karena Hanan Attaki disinyalir sebagai salah satu pengurus ormas yang telah dilarang.

Menurutnya, penolakan itu untuk memperkecil masuknya hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila.

“Jangan karena alasan demokrasi lalu kita membuka kran ideologi yang bertentangan dengan falsafah negara. Karena itu kita harus waspada terhadap ideologi yg anti-NKRI,” kata Kiai Muhyidin, Senin (25/7/2022). 

4. Bondowoso

Tablig Akbar di Ponpes Al-Ishlah yang rencananya menghadirkan Hanan Attaki ditolak PC GP Ansor Bondowoso. Ansor Bondowoso menyinyalir Hanan Attaki adalah eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Penolakan Ansor Bondowoso itu tertuang pada surat bernomor 231/PC-XII-17/SR-02/VII/2022.

“Merujuk pada surat edaran melalui poster terkait Tablig Akbar menyambut 1 Muharram bersama Ustadz Hanan Attaki (Founder Pemuda Hijrah),” demikian bunyi surat yang ditandatangani oleh Ketua PC GP Ansor Kapriyanto.

5. Sidoarjo

Konser Langit Hanan Attaki harusnya juga digelar di Sidoarjo, tapi juga sama batal. Acara dijadwalkan digelar di Masjid Nurul Iman, Perum The Taman Dhika, Sidoarjo. Acara yang seharusnya digelar pada 30 Juli 2022 itu juga telah dibatalkan.

 6. Sumenep, Madura

Hanan Attaki dijadwalkan menggelar acara di Graha Adi Poday, Sumenep. Konser akan berlangsung pada 31 Juli 2022 mulai pukul 18.30 WIB hingga selesai.

Namun, Polres Sumenep resmi tidak mengeluarkan izin ceramah Ustaz Hanan Attaki meski poster telah tersebar.

Menurut Polres Sumenep sebelum memutuskan untuk tidak mengeluarkan izin, pihaknya telah meminta saran dari tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Semua perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh agama hadir dalam pertemuan tersebut antara lain KH Mahfudh Arifin (Ketua FKUB), Musthofa (Sekretaris MUI), Zainul Hasan (Sekretaris PCNU Sumenep), KH. Moh Yasin (Ketua Muhammadiyah), H. Musahari (Ketua LDII), H. David W (penyelenggaran teman ngaji sumenep/ ketua panitia) dan seluruh anggota Forkopimda Sumenep.

Para tokoh itu menurut Polres Sumenep meminta agar ceramah Hanan Attaki tidak digelar di Sumenep. Pertimbangannya adalah kondusivitas keamanan.

“Pertimbangan atau masukan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama demi menjaga stabilitas dan kondusivitas di wilayah kabupaten Sumenep yang sudah terjaga selama ini,” kata Edo Rabu (27/7/2022).

7. Pamekasan

Terakhir pengajian Hanan Attaki pada Minggu (12/2) dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama warga. Acara itu dibubarkan oleh banser NU. 

Di bawah guyuran hujan, massa meminta pengajian dihentikan. Mereka berorasi melalui pengeras suara lewat mobil komando. Aksi massa itu mendapat pengamanan dari polisi. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati pengajian itu tidak diteruskan.

Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait membenarkan kejadian tersebut. Menurut, pengajian itu lebih banyak mudarat-nya dibanding manfaatnya.

“Saya mendengar dan mengetahui masalah tersebut. Saya pikir bahwa kita harus berkomitmen bersama menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang harus menahan diri, menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. Namun, kiranya pengajian itu membawa mudarat saya pikir bisa ditahan, dan dibicarakan bersama,” kata Gus Fawait kepada detikJatim, Jumat (17/2/2023).

Gus Fawait menyebut pengajian Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa Timur, termasuk di wilayah Desa Laden, Pamekasan.

“Toh juga jangan sampai hal ini bisa memicu dan membelah masyarakat. Karena tujuan pengajian itu supaya kita lebih religius, mencintai bangsa-negara, keluarga, dan sesama. Maka kalau kiranya pembicaranya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak di daerah sekitar ya mbok ya dipikirkan, jangan memaksakan diri,” jelasnya

Gus Fawait juga mengatakan jika pernyataan Ustadz Hanan Attaki banyak yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Jatim.

“Nah maksud saya tidak mungkin kalau tidak asap tidak ada api. Selama ini pernyataan Ustaz itu mungkin tidak sesuai dengan masyarakat Jatim dan Pamekasan. Maka sebaiknya pihak-pihak terkait harus menahan diri, baik panitia dan kawan kami di Pamekasan jangan sampai jadi konflik horizontal,” ujarnya.

Exit mobile version