INDONESIAONLINE –  Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar mencatatkan angka kematian pekerja migran yang cukup mengkhawatirkan dalam tiga bulan terakhir ini. Sebanyak sembilan pekerja migran Indonesia (PMI)  asal Kabupaten Blitar dilaporkan meninggal dunia.

Menurut Yopie Kharisma, kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Blitar, kesembilan PMI tersebut rata-rata meninggal karena sakit.

“Ya, benar. Dari Januari hingga hari ini,  9 orang PMI meninggal dunia. Mereka kebanyakan meninggal di negara tujuan bekerja,” ungkap Yopie.

Menurut Yopie, rata-rata pekerja migran yang meninggal telah mengidap penyakit tertentu dan meninggal saat sedang bekerja di negara tujuan mereka. Sembilan orang tersebut terdiri dari enam perempuan dan tiga laki-laki.

Baca Juga  Peringatan HPN 2023, PWI Jatim Gelar Berbagai Kegiatan di Kediri

“Para PMI ini meninggal di beberapa negara tujuan seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Brunei Darussalam, hingga Oman. Sebagian besar meninggal karena sakit. Namun ada satu orang yang meninggal karena kecelakaan,” ungkapnya.

Yopie menambahkan bahwa tren kematian PMI belakangan ini cenderung meningkat. Bahkan dalam bulan Maret ini saja, telah tercatat tiga PMI asal Kabupaten Blitar yang meninggal dunia karena sakit. Namun, pihak Disnaker memastikan bahwa semua PMI yang meninggal telah dipulangkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Dari 8 orang, mereka telah dipulangkan untuk dimakamkan di tanah air. Namun, ada satu PMI yang dimakamkan di Malaysia karena terdampak covid-19, sesuai prosedur di sana,” terangnya.

Baca Juga  466 Koperasi di Kabupaten Blitar Kolaps

Disnaker Kabupaten Blitar berkomitmen untuk memfasilitasi kepulangan PMI yang sakit maupun proses pemulangan jenazah PMI yang meninggal dunia. Mereka juga akan terus berkoordinasi dengan kedutaan jika terdapat kendala yang dihadapi oleh PMI.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan KBRI jika ada masalah atau kematian PMI. Selain itu, kami akan menyediakan mobil ambulans untuk menjemput jenazah dari Bandara Juanda ke rumah duka,” pungkasnya.

Kematian PMI yang meningkat menjadi sebuah perhatian serius bagi pihak berwenang. Langkah-langkah untuk meminimalisasi risiko kematian semacam itu di masa mendatang harus segera dipertimbangkan dan dilaksanakan. (ar/hel)