Jika Alami Kondisi Darurat, Atlet Sepeda Kota Batu Diminta Lakukan ABC

Jika Alami Kondisi Darurat, Atlet Sepeda Kota Batu Diminta Lakukan ABC

Jika Alami Kondisi Darurat, Atlet Sepeda Kota Batu Diminta Lakukan ABC

JATIMTIMES – Menjadi atlet sepeda, sangat rentan mengalami insiden di arena bahkan bisa membahayakan jiwa. Lalu apa yang harus dilakukan bila terjadi insiden?

“Lihat mulutnya dan hidungnya, apa tersumbat darah atau tidak, kemudian mendengarkan suara pernafasan korban dan merasakan urat nadinya,” kata Dokter Ivan Andrianto.

Hal tersebut diungkapkan Dokter Ivan Andrianto untuk mencegah terjadinya korban jiwa, jika terjadi insiden balap sepeda dalam Pelatihan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Sederhana Olahraga Bersepeda di Pendapa Kecamatan Bumiaji.

Bagi atlet jika mengalami kondisi kedaruratan bisa melakukan beberapa hal yakni ABC, memeriksa Air Way (jalan nafas), Breathing (pernafasan) dan Circulation (sirkulasi darah) korban yang mengalami kecelakaan.

“Ketika terjadi hal kegawatdaruratan, bebaskan jalan nafas dulu. Jangan panik, ingat A, intinya pastikan korban bisa bernafas dulu,” imbuh Ivan.

Prinsip pertolongan pertama kegawatdaruratan, prinsip ABC adalah hal yang harus dikuasai oleh atlet, wali atlet, pelatih, pengawas bike park hingga panitia. Setelah itu pastikan tidak ada masalah dengan tulang leher korban, karena itu disarankan untuk menyiapkan cervical coral atau penyanggah leher.

“Kalau tidak cervical coral, gunakan potongan kardus sebatas leher juga bisa digunakan, itu saja sudah aman,” tambah Ivan.

Selain itu untuk mengetahui kondisi korban, orang-orang di sekitarnya harus melakukan look, listen dan feel.

Kemudian kegiatan juga dilaksanakan bukan hanya secara teori namun juga dilakukan secara praktik. Mulai praktik melakukan pertolongan pertama saat pembalap jatuh hingga memasang bidai atau cervical coral.

Sementara itu panitia pelaksana, Agus Setiawan dari Stone City Rider menambahkan, kegiatan ini untuk mengedukasi agar para atlet, penghobi bersepeda dan operator bike park mengetahui bagaimana memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan sederhana ketika terjadi insiden.

“Tujuannya untuk memberikan pembekalan kepada pelaku olahraga ekstrem, agar penanganan pertama pada kecelakaan benar-benar seperti diharapkan medis, tepat guna dan harapannya bisa menyelamatkan korban dan tidak ada pembiaran,” terang Agus.

Lewat pengetahuan dasar ini, harapannya semua memiliki pengetahuan dasar penanganan pertama pada kecelakaan yang efektif dan benar. “Bukan tidak mungkin kecelakaan terjadi, karena medan yang dilalui memang ekstrem, karena itu butuh bekal pengetahuan agar semua safety,” tutup Agus.



Irsya Richa