INDONESIAONLINE – San Francisco, California menjadi surga kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Pasalnya, di sana masyarakatnya mulai membuka tangan untuk menerima keberadaan kaum ini.
Diungkap oleh akun Tiktok @Franky Linda, terlihat bendera LGBT berkibar dengan bebas di kawasan tersebut.
Kota yang juga terkenal dengan jembatan Golden Gate-nya ini mempunyai sebuah tempat yang dinamakan dengan Bay Area, tempat yang banyak sekali kau LGBT tinggal.
Bendera LG T pun berakibat di mana-mana. Tak hanya rumah, bahkan beberapa toko yang berjejer di sepanjang jalan terdapat bendera pelangi di depannya.
Bendera pelangi itu sendiri adalah simbol dari kaum LGBT. Dilansir dari laman History pada Rabu (27/7/2023), bendera pelangi awalnya dibuat 1978 oleh seniman dan desainer bernama Gilbert Baker.
Saat itu, Baker ditugaskan untuk membuat bendera oleh ikon gay sekaligus politikus bernama Harvey Milk untuk Pride Parade tahunan San Francisco. Ini merupakan ajang kelompok LGBT yang unjuk diri.
Keputusan tersebut seperti terkesan kebetulan karena gagasan tentang bendera untuk mewakili komunitas gay dan lesbian telah terlintas di benak Baker dua tahun sebelumnya. Seperti yang dikatakan Baker kepada Museum of Modern Art selama wawancara pada 2015, dia terinspirasi oleh perayaan yang menandai peringatan dua abad Amerika pada 1976.
Sebagai seorang drag atau istilah untuk laki-laki yang menyukai wanita berpakaian bergaya, Baker terbiasa membuat pakaiannya sendiri. Kala itu, ia memiliki perlengkapan untuk menjahit simbol yang kini telah menjadi ikon LGBT tersebut.
Awalnya, gambar yang paling umum digunakan untuk gerakan gay adalah segitiga merah muda, sebuah simbol yang digunakan Nazi untuk mengidentifikasi kaum homoseksual. Namun, Baker enggan menggunakan simbol dengan masa lalu yang dinilai kelam dan menyakitkan.
Baker kemudian memilih menggunakan warna pelangi. Perbedaan warna di dalam bendera dimaksudkan untuk mewakili kebersamaan karena orang-orang LGBT berasal dari semua ras, usia, dan jenis kelamin dan pelangi itu alami dan indah.
Bendera asli menampilkan delapan warna, masing-masing memiliki arti yang berbeda, dengan sekarang menjadi enam warna. Di bagian atas berwarna hot pink yang melambangkan seks, merah melambangkan kehidupan, jingga melambangkan penyembuhan, kuning melambangkan sinar matahari, hijau melambangkan alam, pirus terkait seni, nila untuk harmoni, dan terakhir ungu tentang semangat.
Dengan bantuan hampir 30 sukarelawan yang bekerja di loteng Pusat Komunitas Gay di San Francisco, bendera tersebut pertama kali dipamerkan di San Francisco’s Gay Freedom Day Parade pada 25 Juni 1978.
Setelah desain diresmikan, para peserta pawai melambai-lambaikan simbol baru sebagai bentuk solidaritas.
Baker kemudian membawa desain tersebut ke Paramount Flag Company, yang menjual versi bendera tanpa hot pink dan pirus, yang diganti dengan warna biru.
Setelah pembunuhan Harvey Milk pada 27 November 1978, permintaan spanduk pelangi semakin meningkat.
Popularitas bendera kian melonjak satu dekade kemudian ketika seorang warga Hollywood Barat menggugat pemilik rumah sewaannya atas hak untuk menggantungkan benderanya di luar kediamannya.
Sejak itu, bendera pelangi semakin populer dan sekarang dilihat di seluruh dunia sebagai representasi dari komunitas LGBT. Versi bendera sepanjang satu mil pernah dibuat untuk merayakan hari jadi ke-25 dari dua peristiwa penting, yakni kerusuhan Stonewall dan pembuatan bendera itu sendiri oleh Bakar (ina/dnv).