INDONESIAONLINE – Sebuah kisah terkait puntung rokok lahir dari pendakwah muda yang viral asal Blitar, Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam.
Kisah ini disampaikan santri Gus Iqdam saat dirinya ke Taiwan beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari akun TikTok @iwaniswant06.
Ia mengawali ceritanya saat rombongan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu sedang merokok di depan hotel.
“Saat itu ndan Susilo Komandan Banser Taiwan, dan Pak Dewo dan lainnya rokokan atau udud (bahasa Jawa). Umumnya kalau nongkrong puntung rokok dibuang begitu saja di emperan (depan hotel), karena memang kondisinya tidak ada asbak,” ujarnya.
Lantas ada kejadian aneh setelah putung rokok itu dibuang.
Menurut santri tersebut, termasuk kesaksian beberapa santri lainnya yang ikut dalam rombongan, puntung rokok yang dibuang itu hilang.
Padahal puntung rokok tidak akan bersih jika tidak disapu oleh petugas. Dan anehnya putung rokok yang selalu hilang pertama adalah milik Gus Iqdam.
Karena penasaran, akhirnya diamatilah kejadian tersebut. Ternyata puntung rokok Gus Iqdam itu selalu dibawa oleh kecoa yang ada di situ.
Lalu kecoa itu membawa puntung rokok ke dalam lubang tempat persembunyainnya.
“Yang diambil pertama kali oleh kecoa adalah puntung rokok Gus Iqdam. Semua puntung rokok satu persatu dibawa ke lubang yang ada di depan hotel itu,” katanya.
“Saya tak habis pikir, kecoro (kecoa) kok mau membersihkan bekas rokok punya Gus Iqdam, dan seterusnya, sampai bersih dan tidak tersisa,” ujarnya.
Anehnya lagi, saat seorang santri hendak mengambil puntung rokok tersebut namun malah ditahan oleh kecoa itu. Seakan puntung rokok harus jadi milik kecoa tersebut.
“Bahkan kecoa tersebut rokoknya mau diambil oleh Ndan Susilo itu malah nggedah. Kecoanya itu malah (seolah) gak mau pergi,” ungkap santri tersebut.
Santri tersebut menarik kesimpulan dari cerita ini agar selalu berbuat baik dan menjaga kebersihan.
“Ya mungkin Anda semua bisa menilai ada hikmah di balik cerita ini. Kalau saya analisis ya, ini supaya kita belajar bahwa kita harus mengambil hikmah apa yang diajarkan oleh Gus Iqdam bahwa kita harus istiqomah dalam berbuat baik dan menjaga kebersihan. Karena memang Taiwan dikenal sebagai negara yang bersih,” pungkas santri tersebut (bn/dnv).