Hujan Deras dan Angin Langkisau Terjang Blitar

Hujan Deras dan Angin Langkisau Terjang Blitar

INDONESIAONLINE – Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, dan Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim) dilanda hujan deras dan angin langkisau, Senin (25/12/2023).

Akibatnya 4 rumah warga rusak parah, bersama dengan kandang ternak, musala, dan sekolah dasar yang terkena imbas dari pohon tumbang di Desa Kedawung. Selain itu, dua mobil warga juga tertimpa oleh reruntuhan.

Sementara itu, di Desa Mangunan dilaporkan tiga rumah mengalami kerusakan signifikan bersama dengan satu kandang ternak.

Untungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. “Alhamdulillah tak ada korban jiwa,” ucap Kasubsi Penmas Polres Blitar Kota Aipda Supriyadi.

“Prioritas utama adalah keselamatan warga. Evakuasi dan pendataan kerugian sedang berlangsung. Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan yang berpotensi membawa bencana serupa,” ujarnya.

Hingga saat ini, pendataan kerugian masih dalam proses. Namun, pihak berwenang memastikan bahwa tindakan pencegahan serta evakuasi warga yang terdampak menjadi fokus utama dalam penanganan pasca-bencana ini.

Pihak berwenang, setelah peristiwa puting beliung yang melanda sejumlah wilayah di Blitar, mengeluarkan himbauan penting kepada seluruh warga. Himbauan ini ditujukan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim penghujan.

Setelah kejadian bencana alam yang merusak sejumlah bangunan di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, dan Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, pihak kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan di musim hujan.

“Meningkatkan kewaspadaan adalah langkah penting untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi membawa dampak buruk, terutama saat musim penghujan,” tegas Supriyadi.

Imbauan ini juga mencakup langkah-langkah preventif yang dapat diambil oleh masyarakat, termasuk memperhatikan struktur bangunan, menjaga keamanan lingkungan sekitar, serta berkoordinasi dengan pihak berwenang ketika menghadapi situasi darurat.

“Kesadaran akan pentingnya kewaspadaan dan persiapan yang matang dapat membantu masyarakat dalam mengurangi risiko dampak bencana saat memasuki musim hujan yang rentan terhadap fenomena alam yang tidak terduga,” pungkasnya (ar/dnv).