INDONESIAONLINE – Seorang pria berinisial S (34), warga Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Minggu (6-9-2024l). Korban diduga depresi akibat penyakit tumor liver dan hepatitis B yang tak kunjung sembuh.
Namun, sebelum nekat gantung diri di langit-langit kayu dalam rumahnya dengan menggunakan tali plastik dengan panjang sekitar 4 meter, S menyuruh istrinya untuk membeli buah anggur di pasar.
Menurut istri S, saat pulang, dia memanggil suaminya karena pintu rumah terkunci. Namun, karena tidak ada respons dari suaminya, pintu rumah didobrak atau dibuka paksa. Ternyata tubuh suaminya ditemukan dalam kondisi menggantung dengan kondisi menggunakan celana pendek.
“Suami saya sering mengucapkan ingin bunuh diri karena penyakit yang diderita tak kunjung sembuh. Bahkan, satu bulan lalu kembali opname selama tiga hari, sebelum akhirnya suami saya ditemukan gantung diri,” kata ibu satu anak tersebur.
Kapolsek Kendit, Situbondo, Iptu Harsono mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, S melakukan bunuh diri karena penyakit tumor liver dan hepatitis B yang dideritanya tak kunjung sembuh.
“Berdasarkan keterangan keluarganya, S nekat gantung diri karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Bahkan, sebelum ditemukan gantung diri, dia sering mengucapkan ingin bunuh diri kepada keluarganya,” jelas Iptu Harsono, Senin (7/10/2024).
Karena pihak keluarga menolak untuk diautopsi dan keluarga mengaku ikhlas dengan jalan hidup S, polisi menyerahkan jasad almarhum kepada keluarganya. Namun, sebelum jasad almarhum diserahkan, perwakilan keluarga disuruh menulis surat pernyataan.
“Selain itu, dalam kasus gantung diri ini, kami mengamankan barang bukti tampar 4 meter dan kursi kayu yang digunakan almarhum untuk gantung diri,” pungkasnya. (ws/hel)
