Kurma Banjiri Jatim, Mesir Pemasok Terbesar

Kurma Banjiri Jatim, Mesir Pemasok Terbesar
Makan kurma. Di Jatim, kurma terbesar dipasok dari Mesir jelang Ramadan dan Idul Fitri 2025. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Kurma membanjiri Jatim dalam momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2025 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat impor kurma pada Januari 2025 tercatat sebesar 4.213 ton atau senilai USD 5,2 juta.

Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, terdapat beberapa negara utama pemasok kurma impor ke Jatim. “Impor terbesar itu berasal dari Mesir, kemudian Uni Emirat Arab, dan Tunisia,” ungkap Zulkipli, Kamis (6/3/2025).

Kurma asal Mesir menjadi yang terbanyak dengan jumlah 3.050 ton, hanya pada Januari 2025. Angka tersebut setara dengan 72,30 persen dari total impor kurma di Jatim pada Januari 2025.

Selanjutnya, pada bulan yang sama, kurma asal Uni Emirat Arab mencapai 478 ton, dengan andil 11,34 persen. Kemudian, impor kurma Tunisia sebanyak 259 ton dengan kontribusi 6,14 persen terhadap total impor kurma di Jatim pada Januari 2025.

Capaian impor kurma pada Januari 2024 melonjak signifikan jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya maupun tahun lalu. “Dilihat dari trennya, impor kurma mulai meningkat sekitar 5 bulan menjelang periode Ramadan-Lebaran,” imbuh Zulkipli.

Pada Desember 2024, BPS Jatim mencatat capaian impor kurma Jatim tidak sampai 2.000 ton. Artinya kenaikan impor terjadi lebih dari 100 persen pada Januari 2025 jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, secara keseluruhan impor Jatim pada Januari 2025 turun sebesar 18,04 persen dibandingkan bulan Desember 2024, yaitu dari USD 2,77 miliar menjadi USD 2,27 miliar. Penurunan nilai impor ini dipicu oleh menurunnya kinerja impor sektor nonmigas.

Nilai impor nonmigas pada bulan Januari 2025 turun sebesar 20,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari USD2,30 miliar menjadi USD 1,82 miliar. Impor nonmigas tersebut menyumbang 79,96 persen dari total impor Jawa Timur pada Januari 2025.

“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, nilai impor nonmigas tersebut juga mengalami penurunan sebesar 1,27 persen,” ungkap Zulkipli.

Sementara itu, impor migas bulan Januari 2025 ke Jatim juga mengalami penurunan sebesar 4,22 persen, yaitu dari USD 475,65 juta menjadi USD 455,56 juta. Impor migas menyumbang 20,04 persen dari total impor Jatim pada bulan Januari 2025. Nilai impor migas ini juga lebih rendah 20,85 persen jika dibandingkan impor migas Januari 2024. (mca/hel)