Pemkot Batu Lebarkan Sayap Program Seribu Sarjana, Guru Honorer dan Perangkat Desa Jadi Prioritas

Pemkot Batu Lebarkan Sayap Program Seribu Sarjana, Guru Honorer dan Perangkat Desa Jadi Prioritas
Ilustrasi sarjana (Ist)

INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memperluas jangkauan program unggulan “Seribu Sarjana” di bidang pendidikan. Tidak hanya menyasar lulusan baru, program beasiswa ini kini diprioritaskan untuk guru honorer dan perangkat desa.

Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan langkah ini sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM di sektor pendidikan dan pemerintahan desa.

Program yang menjadi prioritas Pemkot Batu ini, menurut Nurochman, merupakan respons terhadap usulan Dinas Pendidikan setempat. Usulan tersebut menggarisbawahi masih banyaknya guru honorer dan guru tidak tetap (GTT) di Kota Batu yang belum memiliki gelar sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4).

Kondisi ini, lanjutnya, terutama ditemukan pada jenjang pendidikan usia dini (PAUD) hingga SMP. Bahkan, diperkirakan sekitar 20 persen guru TK dan PAUD di Kota Batu belum bergelar sarjana.

“Program ini terbuka lebar, tidak hanya untuk lulusan SMA atau SMK saja. Guru, juga perangkat desa yang belum memiliki gelar sarjana, akan kita berikan ruang dalam program Seribu Sarjana ini,” ungkap Nurochman saat dikonfirmasi belum lama ini.

Nurochman menekankan, meskipun diperluas, program ini tetap akan dikaji secara mendalam agar tepat sasaran dan maksimal dalam mendukung pembangunan Kota Batu. Prioritas jurusan atau program studi yang akan didanai beasiswa akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Chori, saat ini tengah menyusun kajian terkait persyaratan dan daftar jurusan yang diprioritaskan.

“Untuk tahun ini, proyeksi awal dari APBD adalah untuk 100 mahasiswa. Namun, jumlah ini bisa saja bertambah,” imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Kota Batu tersebut.

Dalam hal pendanaan, Pemkot Batu tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dukungan dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi salah satu strategi utama. Nurochman menyebutkan, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program ini melalui CSR.

“Dari Bank Jatim sudah ada komitmen dukungan untuk sekitar 30 mahasiswa,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan CSR ini, Pemkot Batu optimis dapat mengakomodir sekitar 150 mahasiswa pada tahun ini. Selain Bank Jatim, komunikasi juga terus dijalin dengan berbagai pengusaha melalui forum CSR yang telah dibentuk.

“Kami akan mengumpulkan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan menawarkan kemudahan investasi di Kota Batu, dengan harapan mereka juga memberikan dukungan, salah satunya di bidang pendidikan melalui program CSR,” kata Nurochman.

Lebih lanjut, Nurochman menjelaskan bahwa jurusan yang diprioritaskan dalam program Seribu Sarjana akan selaras dengan kebutuhan pembangunan Kota Batu, seperti pertanian, pemerintahan, dan perencanaan. Kebutuhan akan tenaga ahli perencanaan, terutama di tingkat desa yang selama ini belum memiliki Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) tingkat desa, menjadi salah satu fokus utama.

“Desa-desa kita membutuhkan anak muda yang memiliki keahlian perencanaan. Program ini diharapkan dapat mencetak tenaga-tenaga muda yang bisa kita berdayakan di desa,” pungkasnya (pl/dnv).