INDONESIAONLINE – Aktris Erika Carlina melahirkan anak pertama pada Jumat 1 Agustus 2025. Namun, tidak jelas siapa lelaki yang bertanggung jawab atas kehamilan Erika hingga melahirkan itu.
Pada komen kelahiran tersebut, Erika turut ditemani oleh kekasihnya, DJ Bravy. Bravy setia mendampingi hingga proses persalinan selesai.
DJ Bravy, yang dikenal dengan nama Bravyson Vconk, terlihat terus berada di sisi Erika selama berada di rumah sakit. Ia juga sempat membagikan momen haru usai persalinan melalui akun Instagram miliknya. Dalam unggahan tersebut, DJ Bravy tampak bahagia sambil menggendong sang bayi yang diberi nama Andrew Rexy Neil.
Sebelum unggahan dari DJ Bravy, Erika terlebih dahulu membagikan kabar kelahiran bayinya lewat Instagram. Ia mengunggah foto tangan mungil sang bayi yang menggenggam jari telunjuknya. Dalam keterangan unggahan tersebut, Erika menuliskan nama anaknya sekaligus mengungkap tanggal lahirnya.
“Andrew Rexy Neil. 01 Agustus 2025,” tulis Erika dengan tambahan emoji hati berwarna putih.
Namun di balik momen bahagia itu, publik dibuat bertanya-tanya soal sosok ayah biologis sang bayi. Dalam beberapa foto yang beredar, tak terlihat kehadiran DJ Panda saat persalinan Erika berlangsung.
Belakangan, DJ Panda mengaku merupakan ayah kandung dari Andrew Rexy Neil. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh DJ Panda saat tampil dalam podcast milik Denny Sumargo.
Kabar kehamilan Erika Carlina pertama terungkap saat ia menjadi tamu dalam podcast Deddy Corbuzier. Saat itu, Erika blak-blakan mengaku tengah hamil sembilan bulan. Ia juga mengatakan sedang mengalami tekanan dari seseorang yang diduga seharusnya bertanggung jawab atas kehamilan tersebut.
Sosok yang dimaksud kemudian terungkap sebagai DJ Panda. Erika menyebut bahwa tekanan yang diterimanya bukan hanya berdampak pada dirinya secara pribadi, tetapi juga mengancam keselamatan janin dalam kandungannya.
Tak berselang lama sebelum persalinan, Erika Carlina resmi melaporkan DJ Panda dan seorang pria berinisial GS atas dugaan pengancaman. Laporan itu diajukan ke Polda Metro Jaya dan saat ini tengah diproses oleh Subdit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan bahwa Erika menjadi korban dugaan pengancaman. Dalam keterangan resminya pada Jumat (25/7/2025), ia menjelaskan bahwa pelapor mendapatkan ancaman melalui grup WhatsApp.
“Pelapor selaku korban menerangkan korban mengetahui dari saksi atas nama B, di mana terlapor berinisial GS mengirimkan pesan melalui Whatsapp group yang isinya mengancam akan menghancurkan karir korban,” ujar Ade Ary.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa GS juga menyebarkan informasi palsu, termasuk menyebut anak yang dikandung Erika bukan anaknya. Bahkan, data pribadi dan foto USG Erika turut disebarluaskan dalam grup tersebut.
“Kemudian terlapor juga mengatakan bahwa korban seorang psikopat. Selanjutnya di dalam grup Whatsapp tersebut terlapor juga mengirimkan data pribadi korban (doxing) berikut foto USG milik korban,” imbuhnya.
Sementara itu, Erika menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta pertanggungjawaban dari DJ Panda terkait kehamilan tersebut, baik secara finansial maupun pernikahan.
“Aku kalau untuk pertanggungjawaban dari bentuk finansial atau yang lain-lain dinikahkan, itu tidak pernah, tidak pernah terpikirkan oleh aku, karena memang ini kan tanggung jawab aku. Aku yang salah kok. Dari awal aku udah bilang ini salah aku, aku yang harus tanggung jawab, aku enggak perlu pertanggungjawaban dia,” tegas Erika.
Ia menambahkan bahwa laporan ke kepolisian dibuat murni karena merasa terancam. Erika menyebut ancaman yang diterimanya disebar di grup fanbase DJ Panda yang beranggotakan lebih dari 500 orang.
“Bentuk ancamannya seperti penggiringan opini, ujaran kebencian, pengancaman bentuk dari apa ya, data pribadi juga. Data pribadi juga disebarluaskan. Itu semua asalnya dari dia (DJ Panda),” jelasnya.
Di sisi lain, Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, Kompol Iskandarsyah, membenarkan adanya laporan dari Erika Carlina. Ia mengatakan laporan tersebut masuk pada pekan lalu, namun belum bisa memberikan detail lebih lanjut karena proses pemeriksaan masih berjalan.
“Benar, untuk laporannya telah dilakukan pada minggu lalu,” ucap Iskandarsyah. (bn/hel)
