JATIMTIMES – Di akhirat nanti akan ada pemandangan yang berbeda. Orang kafir akan iri kepada hewan. Lalu mengapa mereka bisa iri dengan hewan?, Apa keistimewaan hewan di hari akhir?. 

Untuk diketahui, pada hari kiamat atau hari akhir ini akan diselimuti dengan ketakutan. Ketakutan ini tidak hanya terjadi pada hari kiamat saja, namun juga hari-hari berikutnya. Semua umat akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lalu apa yang dilakukan di Padang Mahsyar?. 

“Di tempat itu (Padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dulu dan mereka dikembalikan kepada Allah pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakaan” (QS Yunus 30).

Dan hewan juga termasuk mahluk yang akan diadili. Bahkan hewan menjadi mahluk pertama yang akan diadili. “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al Kitab, kemudian Tuhanlah mereka himpunkan” (QS Al An’am 38).

Baca Juga  5 Tanda Salat Diterima Allah SWT Kata Ustaz Adi Hidayat, Bisa Dirasakan oleh Kita

Binatang-binatang yang dibangkitkan nantinya, tidak akan dihisap, mereka akan dikumpulkan dan diadili dengan dilakukan qisos. Qisos dimaknai kezaliman yang telah mereka dapatkan di dunia. 

Gambar pengadilan pada hewan telah digambarkan dalam hadis, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Semua hak akan disampaikan kepada yang berhak menerimanya pada hari kiamat, sehingga kambing bertanduk membalas kambing bertanduk dengan menanduknya”.

Mengenai hadis ini, Imam An Nawawi menjelaskan dalam Syarah Shahih Muslim, beliau berkata “Hadis ini merupakan dalil tegas bahwa binatang akan dikumpulkan pada hari kiamat, dan dibangkitkan pada hari kiamat sebagaimana mukallaf (mahluk yang mendapatkan beban syariat di kalangan manusia dibangkitkan. Bagaimana bola anak kecil yang mati, orang gila dan orang yang belum mendapatkan dakwah, mereka juga dibangkitkan”.

Pendapat lain mengatakan, bahwa hewan-hewan dibangkitkan untuk mendapatkan pahala dari Allah. sebab hewan tidak merdapat tugas khusus dari Allah selama hidup di dunia. Sehingga mereka tidak mendapatkan tuntutan hukuman. Pendapat in dikemukakan oleh Ibnu Abbas dan didukung oleh Imam Al Asya’ari. Selain itu, ada juga yang berpendapat, jika hewan tidak akan dibangkitkan kembali. 

Baca Juga  Kisah 'Ibunda Kedua' Nabi Muhammad, Sosok Perempuan yang Pernah Diberikan Air dari Langit 

Proses qisos terhadap hewan, akan disaksikan oleh orang kafir dan orang beriman. Setelah proses qisos tersebut selesai, maka Allah memerintahkan hewan-hewan tersebut untuk menjadi tanah. Kejadian inilah yang kemudian memicu reaksi orang-orang kafir.  “Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat kedua tangannya, dan orang kafir berkata : “Alangkah baiknya sekiranya aku jadi tanah” (QS An Naba 40).

Di akhirat, orang-orang kafir menyesali telah mendustakan Allah. Mereka ingin kembali hidup dan menjadi muslim. Hal ini sesuai dengan Al Qur’an, “Orang-orang kafir itu seringkali menginginkan kiranya mereka dahulu menjadi orang-orang muslim. Biarkan mereka makan dan bersenang-senang dan dipakaikan oleh angan-angan, maka kelak mereka akan mengetahui,”(Al Hijr 2-3).



Anggara Sudiongko