INDONESIAONLINE – Paguyuban Arek Mulyoagung, Kecamatan Dau Kabupaten Malang menggelar aksi peduli lingkungan, Minggu (31/7/2022). Bekerja sama dengan Pengelola Kolam Pancing Muyoagung dan sejumlah elemen masyarakat, arek-arek Mulyoagung ini menyebarkan belasan ribu bibit ikan. 

Perwakilan Paguyuban Arek Mulyoagung, Fathony mengatakan, setidaknya ada sekitar 20 ribu bibit ikan nila yang disebar dalam aksi peduli lingkungan kali ini. Penyebaran bibit dilakukan di dua titik. Salah satunya berada di kawasan Jethak Lhor, Desa Mulyoagung. 

“Kami hanya ingin menjaga keseimbangan ekosistem. Caranya dengan menyebar bibit ikan. Ini rutin biasanya kita lakukan 3 bulan sekali. Ada 15 sampai 20 ribu bibit yang kita sebar,” ujar pria yang akrab disapa Toni ini. 

Alasan lain yang melatarbelakangi aksi peduli lingkungan ini juga setelah ditemukan ratusan ikan yang tiba-tiba mati di aliran sungai. Hal tersebut cukup disayangkan warga setempat.

Pasalnya, sebagian masyarakat di desa ini, biasanya juga beraktivitas memancing. Baik untuk sekedar mengisi waktu luang, ataupun memang bagi masyarakat yang mempunyai hobi memancing. 

Baca Juga  Komitmen Wujudkan Kampus Hijau, UIN Malang Tanam 1.000 Pohon

“Kalau kita sebenarnya tidak berharap apa-apa, hanya saja kemarin itu kita mendapat musibah. Di sungai kita banyak ikan yang mati, bahkan setelah dikumpulkan sampai sekarung. Diduga kena limbah, tapi kami tidak tahu limbah dari mana,” ujar pemilik Kolam Pancing Mulyoagung, Sulistyono.

Dengan aksi tersebut, dirinya berharap masyarakat yang memiliki hobi memancing di sungai bisa tetap menyalurkan hobinya. Setidaknya, dengan disebarnya bibit ikan nila tersebut, bisa sedikit membantu mengembalikan populasi ikan nila yang sempat mati karena suatu hal yang tidak diinginkan. 

“Kalau ikan nila ini kan karakternya kuat, lalu juga cepat berkembang biak. Dan juga tidak kanibal seperti lele atau bawal. Makanya kita pilih nila,” tegas Sulistyono.

Proses pelepasan bibit ikan nila.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

Dirinya juga berharap agar aksi peduli lingkungan yang dilakukan oleh warga tersebut bisa mendapat dukungan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Mulyoagung. Menurutnya, dukungan tersebut bisa dilakukan dengan membentuk sebuah peraturan desa (Perdes) terkait larangan menangkap ikan dengan cara yang tidak benar. Seperti menyetrum atau menggunakan potasium. 

Baca Juga  Rachma Fadhillah Amalia dan Nuris Fattahillah Pasangan Jebeng Thulik Banyuwangi Raih Juara 1 Duta Lingkungan Nasional

“Misalnya nanti ada plang atau papan peringatan. Jadi kalau mancing ya silahkan. Tapi kalau misalnya menggunakan potas atau menyetrum kan itu bibitnya juga bisa ikut mati. Jadi kan sayang kita sudah berusaha menjaga keseimbangan ekosistem jika masih ada oknum seperti itu,” terangnya. 

Untuk itu ia juga berharap agar semua elemen masyarakat bisa bersama-sama turut menjaga ekosistem yang ada saat ini. Ke depan, pihaknya juga berharap agar aksi peduli lingkungan bisa dilakukan secara lebih menyeluruh. Tidak hanya di sungai saja, tetapi juga agar tidak ada lagi oknum-oknum yang berburu liar, seperti burung.