INDONESIAONLINE – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan lontarkan kritik keras terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kritik keras Anies terkait IKN disampaikan di acara dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta.

Anies mengatakan, tujuan membangun kota baru tidak akan menghasilkan pemerataan baru. Menurutnya, pembangunan kota baru hanya membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.

“Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya,” ucap Anies.

“Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia, tidak. Kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan,” lanjutnya.

Baca Juga  Masih Diperiksa, Rafael Mengundurkan Diri dari PNS Pajak, Bolehkah? 

Kritik Anies itupun membuat Partai Golkar geleng-geleng kepala dan angkat suara. Melalui Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku heran dengan kritik Anies lantaran seharusnya ia memahami selama ini kegiatan ekonomi terpusat di Pulau Jawa.

“IKN ini sudah menjadi keputusan negara. Saat ini sedang dituntaskan Presiden Jokowi agar penggunaannya dapat dimulai tahun 2024 nanti. Harusnya Pak Anies tahu bahwa selama ini ekonomi kita lebih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta,” kata Ace, Rabu (22/11/2023).

Ia juga menyebut, kondisi di Jakarta telah melebihi daya tampungnya saat ini. Menurut dia, pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur sebagai bentuk langkah pemerataan pembangunan.

Baca Juga  BPBD Ngawi Serahkan Peralatan Operasional SAR

“Daya tampung Jakarta sebagai ibu kota pemerintahan dan pusat aktivitas ekonomi sudah sangat over capacity. Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur ini salah satu tujuannya mendorong pemerataan pembangunan dan konektivitas antarwilayah dapat lebih terjangkau,” ujar Ace.

“Kebijakan pemindahan IKN ini sebagai ikhtiar agar kita mewujudkan Indonesia sentris,” lanjutnya (ina/dnv).