INDONESIAONLINE – Anies Baswedan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan lontarkan kritik pedas. Kritik Anies terkait keterlambatan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dalam satu dekade terakhir.

Anies pun mencontohkan keterlambatan kualitas SDM dengan menyampaikan ketimpangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Pulau Jawa dan Sumatera dengan daerah lainnya. Ia menyebut, Pulau Jawa dan Sumatera lebih maju dibanding daerah lainnya.

“Tadi dipaparkan, kita selama satu dekade ini ada keterlambatan dalam peningkatan kualitas SDM kita. Bagaimana IPM di Jawa dan Sumatera itu satu dekade lebih cepat daripada di kawasan yang lain,” kata Anies usai menghadiri Rakernas LDII di kawasan Lubang Buaya Jakarta Timur, Kamis (9/11/2023) kemarin.

Baca Juga  Prabowo Cemas Hadapi Debat Terakhir, Singgung Nilai 11 dari Anies

Dalam paparannya, Anies menjelaskan IPM di Sumatera dan Jawa naik dari 69,83 di 2013 menjadi 74,19 pada 2022. Sementara IPM di Indonesia kawasan Timur baru menyentuh 69,47 di tahun 2022.

“Artinya telatnya berapa? 1 dekade. Kalau kita biarkan terus ini tidak ada keseriusan maka ketimpangan itu akan menjadi makin meluas,” tegasnya.

Kritik Anies itupun diikuti dengan janjinya untuk membereskan persoalan itu secara teritorial. Ia pun yakin cara tersebut akan membuat pemerataan kualitas manusia Indonesia ke depannya.

Tak hanya itu, Anies juga lebih suka menggunakan istilah ‘kualitas manusia’ daripada ‘sumber daya manusia’ atau SDM. Istilah SDM, lanjutnya, sekadar menempatkan manusia sebagai faktor produksi dan sumber daya.

Baca Juga  Pro Kontra UAH: Orang Tak Dukung Anies Itu "Jin"

“Sementara kita semua sedunia sudah mulai berpandangan pembangunan kualitas manusia, bukan pembangunan sumber daya manusia. Sehingga konteksnya lebih luas,” pungkasnya.