JATIMTIMES – Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Banyuwangi menggelar Kongres tahun 2021 di Hall Hotel Minak Jinggo Glenmore, Banyuwangi, Kamis (30/12/2021).

Agung Setyo Wibowo Ketua Askab PSSI Banyuwangi mengungkapkan, gelaran konggres merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan  sesuai dengan  statuta Asprov PSSI Jatim dan statuta Askab PSSI Banyuwangi.

Menurut Agung pada  tahun 2021, Askab Banyuwangi mampu melaksanakan semua program kerja yang yang telah ditetapkan. Antara lain, pelaksanaan kompetisi sepakbola usia dini, sepakbola wanita, futsal dan menggelar pelatihan pelatih Lisensi D.

“Dalam masa kepengurusan Askab PSSI Banyuwangi fokus pada pembinaan sepakbola usia dini mulai usia (U)-8 tahun sampai  dengan U-17. Alhamdulillah  dengan kebersamaan kerja sama dan kekompakan pelaksanaan kompetisi yang dikemas Piala Soeratin 2021 berjalan lancar dan sukses,” jelas Agung.

Anggota DPRD Banyuwangi asal Fraksi NasDem tersebut menuturkan, 2021 pihaknya mendapatkan dana pembinaan Rp 20 juta. Padahal biaya untuk pelaksanaan Piala Soeratin U-13 membutuhkan dana sekitar Rp 18 juta.

Baca Juga  Mantapkan Raihan Medali Porprov VIII, KONI Kabupaten Kediri Bakal Lakukan Evaluasi Besar-besaran

Jajaran pengurus Askab PSSI Banyuwangi menyikapi secara bijak terkait minimnya alokasi anggaran pembinaan sepakbola. Untuk pembiayaan kompetisi mendapat support penuh dari para pengurus klub dan pecinta sepakbola Bumi Blambangan.

Untuk program kerja 2022, menurut dia, ada beberapa yang sudah dirancang antara lain Kejuaraan sepakbola U-13 Tahun yang memperebutan Piala Ketua DPRD Banyuwangi. Kemudian ada Piala Bupati Banyuwangi yang merupakan even sepakbola untuk pemain U-15 Tahun.

Sementara Mikko Agus Pribadi Perwakilan  Asprov PSSI Jatim menyatakan, Konggres Askab PSSI Banyuwangi merupakan forum tertinggi dalam kepengurusan sepakbola sehingga dalam pelaksanaan diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang produktif.

Pria asal Lumajang itu menuturkan dalam melakukan pembinaan sepakbola di Indonesia ada pembagian tugas yang jelas. Di mana PSSI pusat fokus pada Tim Nasional (Timnas)  dan Liga Nasional. Kemudian Asprov menangani Liga Amatir dan U-17 tahun. Selanjutnya Askab/ Askot fokus pada pembinaan U-13 tahun dan U- 15 tahun.

Selanjutnya dia menambahkan, semua klub yang mengikuti kompetisi wajib ikut Sistem Informasi dan Administrasi PSSI (SIAP). PSSI berupaya mencegah dan menanggulangi terjadinya tindak kecurangan dalam sepakbola. Bahkan ke depan PSSI mewajibkan pemain sepakbola  harus memiliki pendidikan yang cukup.

Baca Juga  Gabung Como 1907, Cesc Fabregas Dilatih Kurniawan Dwi Julianto

“Terjadi kerusuhan dan tindak kekerasan dalam sepakbola disinyalir salah satu penyebabnya faktor pendidikan para pemain. Sehingga ke depan pemain wajib memiliki Ijazah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam sepakbola,” jelas Mikko.

“Apabila Statuta PSSI sudah berjalan maka program pembinaan dan peningkatan prestasi sepakbola di masa mendatang bisa lebih baik,” imbuhnya.

Salasatu agenda penting Asprov PSSI Jatim 2022 adalah menggelar Pekan Olahraga Provovinsi (Porprov) yang babak pra kualifikasinya rencana akan digelar Maret 2022.

Hadir dalam Konggres Askab PSSI Banyuwangi 2021 antara lain Perwakilan Asprov PSSI Jatim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Pengurus KONI Kabupaten Banyuwangi, Jajaran Pengurus Askab PSSI Banyuwangi, Exco, Wasit dan Match Comition (MC) dan beberapa undangan lain.



Nurhadi Joyo